RAKSASA makanan cepat saji Amerika McDonald’s akan keluar dari pasar Rusia setelah 30 tahun. Seperti dilaporkan AFP, Senin (16/5/2022), perusahaan menjual aset bisnisnya di negara yang semakin terisolasi itu.
McDonald’s pada bulan Maret menutup semua 850 restorannya di negara Rusia, yang mempekerjakan 62.000 orang.
Tetapi pada Senin, perusahaan mengeluarkan pernyataan lebih jauh : “Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di negara itu, McDonald’s Corporation mengumumkan akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses untuk menjual bisnis Rusia-nya.”
Baca Juga:Hari Ini, Ketua DPR RI Akan Sampaikan Pidato Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022Ustaz Abdul Somad: Ruang 1×2 Meter Seperti Penjara di Imigrasi, Sebelum Dideportasi dari Singapore
Banyak bisnis Barat telah menarik diri dari Rusia sejak invasi ke Ukraina pada Februari. Pada Senin (16/5), pembuat mobil Prancis Renault mengumumkan telah menyerahkan aset Rusianya kepada pemerintah di Moskwa, menandai nasionalisasi besar pertama dari keruntuhan ekonomi.
“Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan lingkungan operasi yang tidak terduga, telah membuat McDonald’s menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan, juga tidak konsisten dengan nilai-nilai McDonald’s,” bunyi pernyataan perusahaan.
Dikatakan, perusahaan sedang mencari untuk menjual “seluruh portofolio restoran McDonald’s di Rusia kepada pembeli lokal”. Perusahaan menambahkan bahwa setelah penjualan, restoran tidak lagi dapat menggunakan nama, logo, branding, atau menu McDonald’s.
Rusia merupakan tempat McDonald’s secara langsung mengelola lebih dari 80 persen restoran yang menyandang namanya. Pasar Rusia menyumbang 9 persen dari pendapatan perusahaan dan 3 persen dari laba operasionalnya.
“Kami sangat bangga dengan 62.000 karyawan yang bekerja di restoran kami, bersama dengan ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami, dan pewaralaba lokal kami. Dedikasi dan loyalitas mereka kepada McDonald’s membuat pengumuman merek hari ini sangat sulit,” kata Chief executive Chris Kempczinski.
“Namun, kami memiliki komitmen terhadap komunitas global kami dan harus tetap teguh pada nilai-nilai kami. Dan komitmen kami terhadap nilai-nilai kami berarti bahwa kami tidak dapat lagi membuat McDonald’s bersinar di sana,” tambahnya.
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pro-Barat, memicu sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan memicu eksodus perusahaan asing termasuk H&M, Starbucks, dan Ikea.