Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan di Facebook, “Komando militer tertinggi memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel.”
“Upaya untuk menyelamatkan para pembela yang tetap berada di wilayah Azovstal terus berlanjut.”
Sebelumnya, pada satu titik diperkirakan ada beberapa ribu tentara Ukraina di pabrik baja, bersama dengan beberapa ratus warga sipil, saat tentara Rusia mendekat.
Baca Juga:Hasil Survei Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Turun, Stafsus Setneg: Harapan Publik TinggiHari Rabu, Moeldoko Undang Perwakilan Mahasiswa Trisakti Bahas Soal HAM 12 Mei
Resimen Azov mengatakan bahwa pasukannya di Mariupol, sebuah kota strategis penting di selatan Ukraina, telah bertahan selama 82 hari, mengulur waktu bagi seluruh Ukraina untuk melawan pasukan Rusia dan mengamankan senjata Barat.
Untuk sebagian besar waktu itu, para prajurit di Mariupol–bersama dengan warga sipil yang tersisa–menghadapi kekurangan makanan, air, listrik, amunisi, dan obat-obatan yang parah.
Ukraina mengatakan, puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol, dengan sebagian besar kota itu hancur. (*)