POLISI Israel menyerang prosesi pemakaman seorang pemuda Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki pada Senin malam, menurut saksi mata.
Bentrokan meletus antara pasukan Israel dan pelayat Palestina di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa selama upacara pemakaman seorang pemuda berusia 23 tahun yang tewas oleh tembakan pasukan Israel bulan lalu, kata para saksi mata.
“Pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet ke ambulans yang membawa peti mati pemuda Palestina,” salah satu saksi mengatakan kepada Anadolu Agency.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam bentrokan tersebut.
Baca Juga:Israel Semakin Brutal, Sejak Awal Ada Sejumlah Kekuatan yang Ingin Menjajah PalestinaTindakan Singapura Deportasi Ustaz Abdul Somad adalah Penghinaan, Fadli Zon: UAS Warga Negara Indonesia Terhormat, Ulama dan Intelektual
Sementara itu, tidak ada komentar dari otoritas Israel atas laporan tersebut.
Pemuda Palestina itu tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di dalam kompleks Al-Aqsa bulan lalu.
Jenazahnya ditahan oleh otoritas Israel sampai diserahkan kepada keluarganya pada Senin pagi.
Israel mendapatkan kritik baru dari masyarakat sejak polisi pada Jumat menyerang para pelayat di prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh.
Setelah kecaman internasional atas serangan Israel terhadap para pelayat, polisi mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Abu Akleh, seorang jurnalis veteran berusia 51 tahun, kala itu sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat saat dia ditembak mati pada Rabu.
Pejabat Palestina dan perusahaan tempat dia bekerja Al Jazeera, mengatakan dia dibunuh oleh pasukan Israel. (*)