PEMUDA berusia 18 tahun yang menjadi pelaku penembakan massal di Supermarket di wilayah Buffalo, New York, Amerika Serikat sempat mengunggah tulisan ideologi supremasi kulit putih sebelum melakukan aksinya pada Sabtu (14/5/2022).
Dalam di dalam unggahan tersebut, pemuda yang bernama Payton Gendron juga menyertakan simbol “Matahari Hitam’ atau ‘Black Sun’ yang digunakan Nazi Jerman serta kelompok Neo-Nazi saat ini.
Tangkapan layar Twitter @Ernestonewage
https://twitter.com/Ernestonewage/status/1526044804160823296?s=20&t=m0ulD24RimpPoJ3FPhrcVw
Baca Juga:Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto-Surabaya Jadi 15 Orang, Berikut FaktanyaDensus 88 Ringkus 24 Tersangka Teroris Terlibat MIT Jaringan Poso dan ISIS
Dikutip dari Kantor Berita Sputnik pada Senin (16/5/2022), simbol tersebut juga digunakan oleh Pasukan. Azov Ukraina.
https://twitter.com/IrwanBa46235097/status/1526024244357779459?s=20&t=m0ulD24RimpPoJ3FPhrcVw
Menurut keterangan polisi, di dalam tuisan itu, remaja teresebut menjelaskan secara rinci terkait dengan aksi kejahatannya serta senjata yang digunakan.
Pelaku juga, kata polisi, mengakui dirinya berideologi supremasi kulit putih dan antisemitisme.
Menurut keterangan polisi, di dalam tuisan itu, remaja teresebut menjelaskan secara rinci terkait dengan aksi kejahatannya serta senjata yang digunakan.
Pelaku juga, kata polisi, mengakui dirinya berideologi supremasi kulit putih dan antisemitisme.
Seperti diketahui, simbol ‘Black Sun’ ini digunakan pasukan Azov Ukraina dalam sebuah logo resminya pada 2014-2015. Bahkan, hingga kini beberapa anggotanya masih menggunakan logo tersebut.
Baca Juga:Presiden Jokowi: Selamat Hari WaisakKemenkes Singapura: 3 Kasus Komunitas dengan Subvarian Omicron Baru Terdeteksi, BA.4 dan BA.5
Sebelumnya, Remaja kulit putih berusia 18 tahun menembak orang-orang di supermarket yang letaknya di tengah lingkungan warga kulit hitam di Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS) secara membabi buta.
Akibat dari penembakan di Tops Friendly Market itu, 10 orang tewas dan 3 lainnya luka-luka. Korban yang tewas seluruhnya warga kulit hitam.
Aksinya itu disiarkan dalam tayangan live streaming di sebuah platform “Twitch”. (*)