SETIDAKNYA sudah ada lima orang yang dilaporkan tewas dalam aksi protes atas melonjaknya harga pangan di Iran yang berlangsung hingga Minggu (15/5) waktu setempat.
Demonstrasi anti-pemerintah telah menyapu kota-kota Iran termasuk Dorud, Farsan, Jooneghan, Borujerd, Cholicheh, Dehdasht dan Ardebil. Beberapa aksi berujung kacau, banyak toko-toko dibakar.
Stasiun TV Internasional Iran yang didanai Saudi, mengutip posting media sosial yang belum dikonfirmasi, mengatakan bahwa sejak Jumat (13/5) sudah lima orang tewas selama protes, dengan video yang belum diverifikasi di Twitter tampaknya menunjukkan saat salah satu dari mereka ditembak.
Baca Juga:Hendak Pulang ke Jawa di Tengah Perjalanan Balik ke Cirebon, Gus Dur Dipanggil Sunan Gunung JatiKebijakan Jokowi Melarang Ekspor Bahan Baku Pembuatan Minyak Goreng Tidak Efektif, Sultan: Enough is Enough
Kematian pertama dilaporkan pada hari Jumat. Omid Soltan (21) dilaporkan ditembak mati oleh pasukan keamanan di kota barat Andimeshk. Puluhan orang telah ditangkap sejak itu.
Gelombang protes datang menyusul keputusan pemerintah untuk memotong subsidi impor pangan, sebagai bagian dari paket penghematan yang diungkapkan oleh Presiden Ebrahim Raisi awal pekan ini dengan maksud menyelamatkan ekonomi yang terpukul oleh sanksi, dan juga inflasi yang melonjak yang diperparah oleh konflik Ukraina.
Sebagai konsekuensi dari penghapusan subsidi tersebut adalah kenaikan drastis harga barang kebutuhan sehari-hari, seperti minyak goreng, ayam, telur, dan susu. Kenaikannya pun mencapai hingga 300 persen. (*)