Kasus hepatitis akut misterius telah masuk ke Indonesia. Tercatat ada 15 orang yang sudah terjangkit penyakit ini sejak 27 April lalu. Pasien juga disebut terus mengalami penambahan.
Tidak sedikit orang mengaitkan hepatitis akut yang menyerang anak dari usia nol hingga belasan ini dengan vaksin Covid-19. Alasannya karena ada dugaan adenovirus sebagai penyebab hepatitis akut misterius, sementara beberapa vaksin Covid-19 juga berasal dari adenovirus.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kemudian membantah hal ini. Ketua unit kerja koordinasi Infeksi Tropik IDAI Anggraini Alam menyebut adenovirus yang ada di vaksin Covid-19 dengan adenovirus yang diduga menjadi pemicu hepatitis akut misterius berbeda jenis.
Baca Juga:Penembakan Massal Buffalo, Korban Berkulit HitamHasil Survei Indikator Politik Indonesia Sebut Warga Setuju Status Pandemi Turun Jadi Endemi
Adenovirus strain 41 yang diduga menjadi pemicu hepatitis akut bukan jenis adenovirus yang ada di vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan ke masyarakat.
“Adenovirus yang ada di Johnson & Johnson, AstraZeneca di vaksin-vaksin ini jenisnya beda. Benar adenovirus, tapi bukan yang 41. Oleh karena itu sudah disimpulkan hepatitis ini tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19,” kata Anggraini dalam webinar yang digelar IDAI dengan tema Penyakit Yang Harus Diwaspadai Setelah Lebaran, Selasa (10/5).
Dalam kesempatan itu, Anggraini juga menegaskan Vaksin Covid-19 tidak ada hubungannya dengan kemunculan hepatitis akut baru-baru ini. Lagi pula rata-rata pasien yang terdeteksi terpapar hepatitis akut merupakan anak-anak yang belum pernah menerima vaksin Covid-19.
“Semua anak tidak ada yang terinfeksi Covid-19, dan di Inggris juga 75 persen yang sakit itu anak balita yang tidak mendapatkan vaksin Covid-19,” kata dia. (*)