MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, Konferensi Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) atau ASEAN-US Special Summit, di Washington DC menghasilkan ASEAN-US Joint Vision Statement. Sebagai koordinator, Indonesia memimpin proses perundingan vision statement ini.
“KTT berhasil menyepakati secara prinsip peningkatan kemitraan ASEAN-Amerika Serikat dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif,” kata Retno, seperti dikutip setkab.go.id, Minggu (15/5).
Retno menambahkan, pembahasan detail mengenai kemitraan ini akan dilanjutkan dan direncanakan diluncurkan pada KTT ASEAN-AS, November mendatang.
Baca Juga:Rutin Menulis Diary Bersyukur, Raline Shah: Insya Alloh Setiap Hari Melihat KebahagiaanManchester City Imbang Lawan West Ham, Mahrez Gagal Eksekusi Penalti
Lebih lanjut Retno memaparkan, dalam ASEAN-US Joint Vision Statement, dituangkan komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor strategis. Pertama, penguatan kerja sama pemulihan pandemi dan keamanan kesehatan guna memperkuat resiliensi atau ketahanan kesehatan kawasan melalui program ASEAN-US Health Futures Initiative.
“Amerika mendukung ASEAN untuk menguatkan kapasitas manufaktur berkelanjutan untuk produk medis esensial serta riset bersama,” ujarnya.
Kedua, peningkatan kerja sama ekonomi dan konektivitas, antara lain untuk memfasilitasi penguatan rantai pasok dan konektivitas kawasan untuk peralatan medis, obat-obatan, vaksin, komoditas pertanian. Juga mendorong kemajuan transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, serta memperkuat kapasitas cyber security dan pemajuan literasi digital yang inklusif.
Ketiga, peningkatan kerja sama dalam menanggulangi perubahan iklim. Menlu menyebutkan, melalui program US-ASEAN Climate Futures dialokasikan dana untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDCs) dari negara-negara ASEAN.
“Selain itu, juga didorong kemitraan publik swasta untuk mendukung percepatan transisi energi bersih, antara lain melalui skema financing, blended finance, dan transfer teknologi,” ujarnya.
Keempat, peningkatan kerja sama pendidikan termasuk penguatan kolaborasi universitas dan perusahaan. Menlu menyampaikan, melalui program the Billion Futures dialokasikan peningkatan pembangunan pendidikan, pelatihan guru, dan promosi pengarusutamaan gender.
“Kelima, peningkatan kerja sama maritim melalui ASEAN-led mechanisms dalam bentuk memperkuat koordinasi antar maritime law enforcement agency di bidang maritime domain awareness, search and rescue, keamanan maritim dan pemberantasan IUU (illegal, unreported, and unregulated) fiishing,” kata Retno.
Baca Juga:Jasa Marga Lakukan Perbaikan Jalan di Ruas Tol Cipularang 16 Mei hingga 20 Mei, Berikut LengkapnyaKilang Milik Pertamina di Balikpapan Terbakar, Satu Pekerja Kontraktor Meninggal Dunia
KTT Khusus ASEAN-AS dihadiri Presiden AS Joe Biden serta Presiden RI Jokowi dan pemimpin negara-negara ASEAN lainnya. Retno menyampaikan, kehadiran Presiden Jokowi pada rangkaian pertemuan KTT ASEAN-AS diharapkan dapat memperkuat kerja sama konkret antara ASEAN dan AS demi berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.