KOREA Utara (Korut) mengatakan pada Minggu 15 Mei 2022 total 42 orang telah meninggal ketika negara itu memulai lockdwon nasional hari keempatnya. Penguncian ketat itu bertujuan untuk menghentikan wabah covid-19 pertama yang resmi dikonfirmasi Korut.
Pada Kamis 12 Mei Korea Utara mengakui untuk pertama kalinya wabah covid-19 dan memerintahkan penguncian. Kantor berita negara KCNA mengatakan, negara itu mengambil “langkah-langkah darurat negara cepat” untuk mengendalikan epidemi.
“Semua provinsi, kota, dan kabupaten di negara ini telah dikunci total dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan,” lapor KCNA, seperti dikutip dari Global News.
Baca Juga:Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo Telan Kekalahan, Indonesia Tertinggal 0-2 dari IndiaPernah Duduki Posisi Puncak, Kini Tidak Berharga, Pakar: Aset Kripto Terra Luna Turun 96 Persen
Sehari sebelumnya pemimpin, Korea Utara Kim Jong-un mengatakan penyebaran covid-19 telah mendorong negaranya ke dalam “kekacauan besar” dan menyerukan pertempuran habis-habisan untuk mengatasi wabah tersebut.
“Otoritas kesehatan telah mendirikan lebih banyak pos pencegahan epidemi, dan segera mengangkut pasokan medis ke rumah sakit dan klinik. Sementara pejabat senior telah menyumbangkan obat-obatan cadangan,” KCNA melaporkan.
“Setidaknya 296.180 lebih banyak orang turun dengan gejala demam, dan 15 lainnya meninggal pada Minggu,” imbuh KCNA.
Para ahli mengatakan Korea Utara tampaknya tidak memiliki kapasitas untuk menguji puluhan ribu pasien bergejala tersebut. KCNA tidak melaporkan berapa banyak dari kasus yang dicurigai itu dinyatakan positif virus korona.
“Secara keseluruhan Korea Utara telah melaporkan 820.620 kasus yang dicurigai, dengan 324.550 masih dalam perawatan medis,” pungkas KCNA. (*)