“Luka ini sangat mematikan. Sekali tebas, sekali ayun, berarti dia sadis sekali,” ucap dr. Hastry.
Dr Hastry juga mengungkapkan pelaku tidak memiliki keraguan untuk menghabisi korban jika dilihat berdasarkan luka-luka yang ditemukan pada kedua jasad korban tersebut.
Dari kekejian pelaku tersebut, maka kemungkinan menurut dr Hastry pelakunya adalah seorang psikopat.
Baca Juga:Simbol ‘Mesum’ di Meriam Si Jagur?Video Jokowi Seolah Dicuekin Biden Jadi Sorotan, Begini Analisa Roy Suryo
Seperti diketahui, psikopat merupakain suatu penyakit jiwa atau perilaku yang menyimpang.
Kemudian, dr Hastry juga mengatakan perlunya psikiater forensik dalam mengungkap kasus Subang. Sehingga, itu bisa memprofil pelaku berdasarkan luka-luka yang didapat korban.
Selain itu, dibutuhkan juga psikolog agar mengetahui saksi mana yang mengarang, berbohong atau memang ada yang terlibat.
Menurut Dr Sumy Hastry adanya temuan tersebut diharapkan semoga pihak penyidik bisa lekas memburu pelaku pembunuhan keji di kasus Subang ini.
Sebagaimana diketahui bahwa sebelumnya ada 118 saksi yang telah dipunyai keterangan oleh pihak penyidik kasus Subang.
Dan ada 218 bukti yang ditemukan dan dikumpulkan penyidik selama proses penyelidikan kasus Subang ini berlangsung.
Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum juga mengumumkan dan merilis nama-nama tersangka dalam kasus Subang ini.
Baca Juga:Meski Gaduh Fitnah dan Caci Maki, Ini Kesibukan Anies Baswedan di InggrisMasih Terdapat Genangan Darah di Dalam Otak, Ade Armando: Terlambat 5 hingga 10 Menit Saya Mati
Meski demikian, adanya titik terang dan petunjuk baru diharapkan bisa membuat kasus Subang ini semakin mudah untuk terungkap.
Yang harus dilakukan oleh pihak penyidik yang mendalami kasus Subang ini adalah tinggal mencocokkan DNA asing tersebut dengan para saksi atau yang lain.
“Kaya main puzzle, kira-kira DNA korban di mana saja, DNA pelaku di mana aja. Kemudian, dicocokkan. Kemudian dia ada ngga saat kejadian,” ungkap Dr Sumy Hastry.
Selain itu, menurut Dr Sumy Hastry, jika melihat luka yang terdapat pada tubuh korban maka dapat dipastikan bahwa pelaku membunuh korban dengan sangat kejam.
Hal itu tampak dari banyak luka pada tubuh korban kasus Subang yang juga menunjukkan bahwa pelaku adalah seorang yang sadis dan menghabisi korban dalam keadaan marah.
“Luka ini sangat mematikan. Sekali tebas, sekali ayun, berarti dia sadis sekali,” ucap dr. Hastry.
Namun, meski telah memaparkan siapa pelaku kasus Subang melalui petunjuk yang didapatkan dari luka pada tubuh korban, Dr Sumy Hastry tidak menyebutkan secara langsung siapa pelaku tersebut sebut. (*)