SETELAH berminggu-minggu bertempur dengan militer Rusia, pasukan Ukraina dilaporkan akhirnya menyerah dan keluar dari kota Rubizhne di Luhansk, pada Jumat (13/5).
Luhansk merupakan wilayah di timur Ukraina yang sejak lama dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Sejumlah video yang beredar di beberapa media lokal menunjukkan pertempuran sengit antara tentara Rusia vs Ukraina di pinggiran kota industri itu pada Kamis (12/5)
Baca Juga:Rusia Konfirmasi Usir 10 Diplomat Rumania Sebagai PembalasanTerungkap Penyebab Penyakit Hepatitis Misterius, Ini Hasil Penelitian FKUI
Sebuah jembatan yang menghubungkan Rubizhne dengan kota tetangga, Severodonetsk, telah dihancurkan.
Menurut sejumlah pengamat perang hal itu menunjukkan pasukan Ukraina mengambil garis pertahanan baru demi menghadapi gempuran Rusia.
Belum ada konfirmasi resmi dari Staf Umum Militer Ukraina terkait pergerakan pasukannya yang telah meninggalkan pinggiran Rubizhne.
Dikutip CNN, Staf Umum Militer Ukraina hanya melaporkan pada hari Jumat bahwa “musuh terus memfokuskan upayanya untuk membangun kontrol penuh atas penyelesaian Rubizhne.
Pejabat Ukraina melaporkan sebelumnya sebuah kota dekat Rubizhne mayoritas telah dikuasai Rusia.
Dalam analisis terbarunya, Institute for the Study of War juga mengatakan “pasukan Rusia kemungkinan menguasai hampir semua Rubizhne pada 12 Mei, dan kemungkinan telah merebut kota Voevodivka, utara Severdonetsk.”
Pasukan Ukraina terus mempertahankan Severodonetsk, yang telah dihantam oleh tembakan dan serangan udara Rusia selama berminggu-minggu.
Baca Juga:Makin Tegang, Fajar Alfian/M Rian Ardianto Kalah dari Akira Koga/Yuta Watanabe, Indonesia vs Jepang 2-2Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Meninggal Dunia
Sekitar 15.000 warga sipil diperkirakan masih berada di Severodonetsk, dari total 100.000 penduduk sebelum invasi berlangsung. Kota ini lebih dari 70 persen hancur, menurut pemerintah setempat.
“Evakuasi dihentikan karena tidak mungkin mengemudi di jalan yang terus-menerus dibombardir. Segera setelah situasi stabil, evakuasi akan dilanjutkan,” kata kepala Administrasi Sipil-Militer Severodonetsk Oleksandr Stryuk, Kamis. (*)