Investigasi media Sanad yang terafiliasi dengan Al Jazeera juga menunjukkan hal serupa. Sanad juga menemukan bahwa pasukan Israel berada di jalan tak jauh dari lokasi Abu Aqla pada waktu yang sama saat ia tertembak yakni pukul 6.25 waktu setempat.
Tak lama setelah sangkalan B’Tselem itu diunggah, pihak Israel mengubah juga sikap mereka. Dari semula menuding pejuang Palestina, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan pihaknya tak mengetahui siapa yang melepas tembakan.
“Saat ini kami tidak tahu apa penyebab langsung kematian Shireen. Kami akan melakukan penyelidikan skala penuh atas proses ini, dan kami berharap untuk mendapatkan kerja sama Palestina. Tanpa laporan temuan patologis dan temuan forensik, akan sangat sulit bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi di lapangan,” kata dia.
Baca Juga:3 Nelayan Temukan Peti Berisi Bom Martir Saat Menjaring Ikan di Perairan IndramayuKemenkumham Jabar Bantah Abi Rizal Afif Si Penculik Anak, Napiter di Lapas Gunung Sindur
Sementara Washington Post juga mengutip sumber anonim di militer Israel yang menyatakan pihaknya tengah menyelidiki kemungkinan bahwa pasukan mereka yang membunuh Abu Aqla. Sumber itu menyatakan, ada tiga insiden penembakan oleh pasukan Israel pada pagi hari saat Abu Aqla gugur.
Salah satunya terjadi sekitar 150 meter dari lokasi gugurnya Abu Aqla. Kala itu, merujuk sumber Washington Post, ada prajurit Israel dengan senapan yang memiliki sistem bidik yang baik sedang menembaki petempur Palestina. Militer Israel juga telah menyita semua senapan milik prajurit yang ikut serta dalam penggerebekan.
Rekan Abu Aqla yang juga tertembak, Ali al-Sammoudi, mengindikasikan juga hal serupa. “Kami melihat para prajurit (Israel) di lokasi itu dan tak ada pejuang Palestina. Para prajurit sekitar 150 meter dari kami. saya tak melihat siapa yang menembak kami, tapi saya lihat peluru datang dari arah para prajurit, kata Ali al-Sammoudi kepada Time.
Sudah menjadi tabiat Israel untuk selalu mencari alasan ketika pembunuhan yang dilakukan militer mereka jadi sorotan. Saat kamerawan Inggris James Miller gugur di Gaza pada 2003, militer Israel juga lekas cuci tangan. Dalih yang mereka gunakan serupa, bahwa Miller gugur dari peluru yang berasal dari belakang pasukan IDF.