PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, AS, pada Kamis (12/5). Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya realisasi rencana investasi perusahaan asal AS tersebut.
Pada November 2021 lalu, Air Products menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait investasi gasifikasi batu bara dan turunannya senilai US$15 miliar di Dubai.
“Sebagai implementasi rencana tersebut pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi coal to DME di Bukit Asam. Saya berharap semua rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi yang diunggah pada situs Sekretariat Kabinet.
Baca Juga:Singgung Perang Ukraina, Jokowi Ajak AS Jadi Bagian Upaya Perdamaian-Stabilitas Indo-PasifikJonatan Christie Menang, Indonesia Melaju ke Semifinal
Usai pertemuan tersebut, Bahlil mengungkapkan rencana investasi Air Products sudah terealisasi US$7 miliar pada tahap pertama.
“Adalah proyek DME, metanol di Balongan, dan mau membangun juga metanol di Cepu, sisanya kita akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara,” ucap Bahlil.
Bahlil juga menyampaikan, dari hasil diskusi Presiden dengan CEO Air Products, perusahaan berencana membangun industri dari hulu ke hilir di bidang petrokimia.
“Sekarang tugasnya adalah pemerintah Indonesia harus segera mengeksekusi karena uangnya sudah ada, proyeknya sudah ada. Saya pikir pertemuan hari ini dengan Bapak Presiden dengan Pak Seifi ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dikuasai suatu negara tertentu tapi sudah merata,” ujar Bahlil.
Diketahui, Air Products telah menandatangani MoU dengan BUMN dan perusahaan nasional, yaitu:
- Proyek batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan PT Indika Energy Tbk;
- Proyek gas alam menjadi amonia biru dengan PT Butonas Petrochemical Indonesia;
- Proyek batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan PT Batulicin Enam Sembilan;
- Proyek gasifikasi batu bara untuk produksi metanol dengan PT Bukit Asam. Air
Products and Chemicals merupakan perusahaan besar di bidang pengolahan gas dan kimia asal Amerika Serikat yang telah berdiri sejak tahun 1940. Perusahaan ini mengembangkan, membangun, memiliki, dan mengoperasikan beberapa proyek gas industri terbesar di dunia.