ISTILAH crazy rich sering digunakan untuk menggambarkan orang kaya yang bergelimang harta. Mereka memiliki kekayaan fantastis sehingga membuat publik berdecak kagum dengan gaya hidup yang glamor.Â
Kehadiran ragam sosial media menjadi platform sempurna bagi mereka untuk memamerkan harta kepunyaan. Dony Salmanan, misalnya. Menjuluki diri sebagai Crazy Rich Bandung, Doni seringkali mengunggah gaya hidup mewahnya di Instagram, sebelum ditahan karena kasus penipuan berkedok trading binary option.
Berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan Doni Salmanan, ada tiga orang crazy rich atau bisa disebut konglomerat sungguhan, yang jarang memanfaatkan media sosial untuk pamer harta. Padahal, jika mau mereka bisa memperlihatkan kemewahan hidup yang telah membalut mereka sejak lahir. Namun, hal itu justru tak dilakukan. Mereka lebih memilih menggunakan media sosial untuk menyalurkan hobi seperti kebanyakan pengguna, atau mengunggah promosi produk-produk dari gurita bisnis perusahaan keluarga, dan menyiarkan kegiatan sosial.
Baca Juga:Tidak Kooperatif, KPK Jemput Paksa Wali Kota Ambon Richard LouhenapessyPuan Maharani: Pelaku Penculikan Belasan Anak di Wilayah Jakarta-Bogor yang Disertai dengan Kekerasan Seksual Dijerat UU TPKS
Siapa saja ketiga sosok konglomerat tersebut? Simak profil para penerus kerajaan bisnis terbesar di Indonesia yang jauh dari gaya hidup flexing atau sikap konsumtif demi menunjukkan status atau kemampuan finansial.
Grace Tahir
Grace Tahir adalah anak kedua dari seorang pengusaha, investor, filantropis, sekaligus pendiri Mayapada Group di Indonesia, Dato Sri Tahir. Nama Grace Tahir menjadi viral dan dikenal masyarakat karena konten video YouTubenya yang berjudul Crazy Rich Glodok.Â
Di video tersebut, Grace Tahir memerankan tokoh fiktif Indrie Benz, seorang Crazy Rich yang gemar pamer harta dan sibuk mencitrakan diri sebagai orang sukses dengan harta melimpah. Ini merupakan video parodi untuk Indra Kenz.
Terlahir dari keluarga konglomerat, penampilan Grace Tahir justru tampak sederhana. Ia mengaku jarang menggunakan baju bermerek, hingga tas-tas mewah dengan harga yang mencapai ratusan juta.Â
Wanita berusia 46 tahun itu menceritakan kepada Denny Sumargo di kanal Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, saat ia bertemu temannya ketika sedang berbelanja, ia mengaku hanya membawa tas daur ulang.
“Jadi saya ketemu Wanda (teman Grace) di Hyatt, terus saya belanja di food hall kan saya bawa tas daur ulang dan bawa itu saja,” tutur Grace.