Tutup Lebih dari 2 Bulan, Jerman Buka Kembali Kedutaan Negaranya di Kyiv

Tutup Lebih dari 2 Bulan, Jerman Buka Kembali Kedutaan Negaranya di Kyiv
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengibarkan bendera nasional Jerman di luar kedutaan Jerman di Kyiv, pada Selasa 10 Mei 2022 saat ia mengumumkan pembukaan kembali di ibukota Ukraina. (Foto: AFP)
0 Komentar

JERMAN membuka kembali kedutaan negaranya di Kyiv, Ukraina yang ditutup lebih dari dua bulan lalu setelah invasi Rusia. Seperti dilaporkan AP, Selasa (10/5/2022), pengumuman itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.

Baerbock adalah anggota Kabinet Jerman pertama yang mengunjungi Ukraina sejak awal perang. Dia juga berjanji bahwa Berlin akan memberikan dukungan lebih lanjut kepada Kyiv, termasuk dalam hal penyelidikan dan penuntutan kejahatan perang.

Berbicara setelah mengunjungi kota Bucha dan Irpin, tempat tentara Rusia diduga telah membunuh banyak warga sipil, Baerbock mengatakan “tidak akan pernah ada lagi impunitas atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia, deportasi, atau untuk para pembunuh dan pemerkosa.”

Baca Juga:Joe Biden Sambut Pemimpin ASEAN, KTT di Washington Upaya Memperluas Peran ASKejagung Periksa Direktur PT Wahana Tirtasari, Inisial BKJ

“Itulah sebabnya kami akan memberikan dukungan politik, keuangan, dan dukungan melalui staf Jerman, khususnya di Pengadilan Kriminal Internasional,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman juga akan membayar dua jaksa Ukraina tambahan yang akan menyelidiki kekerasan seksual yang dilakukan selama konflik.

Baerbock menyatakan kesedihan mendalam atas warga sipil yang tewas selama perang, mengatakan bahwa “kejahatan terburuk yang bisa dibayangkan” telah dilakukan di Bucha, di pinggiran Kyiv, yang diduduki oleh pasukan Rusia selama beberapa minggu.

Para penyintas telah menceritakan bagaimana tentara Rusia menargetkan warga sipil secara acak di sana, meninggalkan tubuh mereka tergeletak di jalan setelah penarikan mereka pada 31 Maret.

Baerbock mengatakan dia mendengar laporan dari mereka yang kehilangan orang yang dicintai selama pendudukan, termasuk orang-orang yang terbunuh di supermarket saat mereka pergi berbelanja. Ada juga seorang wanita dan dua anaknya ditembak mati ketika mereka mencoba melarikan diri.

“Kami berutang kepada para korban bahwa kami tidak hanya memperingati mereka di sini, tetapi kami meminta pertanggungjawaban para pelakunya. kami sebagai masyarakat internasional akan melakukan ini. Itulah janji yang bisa dan harus kita buat di sini di Bucha.,” kata Baerbock selama kunjungan singkat ke kota itu bersama jaksa agung Ukraina.

“Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa sakit (dari para penyintas). Rasa sakit ayah dan ibu, bibi, paman, teman, tetangga, dan kolega. Tapi kita bisa memastikan ada keadilan,” tambahnya.

0 Komentar