PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menyambut para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang menghadiri KTT Khusus AS-ASEAN di Washington pada 12-13 Mei.
KTT itu akan menunjukkan komitmen berkelanjutan Amerika Serikat terhadap ASEAN, mengakui peran sentralnya dalam menyampaikan solusi berkesinambungan untuk tantangan paling mendesak di kawasan, serta memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN, menurut pernyataan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Menurut Kedubes AS, KTT khusus kali ini merupakan kelanjutan dari partisipasi Biden dalam KTT AS-ASEAN pada Oktober 2021.
Baca Juga:Kejagung Periksa Direktur PT Wahana Tirtasari, Inisial BKJKPK Dalami Adanya Pertemuan Antara Andi Arief dengan Bupati Penajam Paser Utara nonaktif Abdul Gafur Mas’ud
KTT Khusus AS-ASEAN juga merupakan upaya untuk memperluas peran Amerika Serikat dengan ASEAN dalam pemulihan Covid-19 dan ketahanan kesehatan, melawan krisis iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi, mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta memperdalam hubungan antarmasyarakat.
“Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap arsitektur regional yang berpusat pada ASEAN, di jantung Indo-Pasifik, serta mendukung peran ASEAN yang kuat, terpadu, dan konstruktif dalam menangani isu-isu kawasan,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim.
Kim juga menyampaikan pemikirannya mengenai hubungan dan kemitraan AS-Indonesia.
“Menggambarkan hubungan AS-Indonesia, saya sangat optimistis. Kemitraan kita kuat dan dinamis, dan sangat berarti bagi kedua negara kita dan negara-negara lainnya,” ujarnya.
Dalam banyak cara, kata dia, kemitraan strategis AS-Indonesia sangat penting untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Komitmen bersama kita akan nilai-nilai demokrasi berarti kita dapat bekerja sama mendorong aksi internasional untuk demokrasi, HAM, dan aturan berbasis hukum,” kata Kim.
Dia menyebutkan bahwa perdagangan barang dua arah kedua negara pada 2021 meningkat lebih dari 30 persen. Selain itu, Indonesia dan AS masih memiliki banyak potensi sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak ketiga dan keempat di dunia.
“Kami juga bangga menjadi mitra militer terbesar Indonesia. Tentu saja, terkait salah satu isu terpenting bagi generasi kita, kita terus memperdalam peran serta dalam krisis iklim. Saat ini merupakan dekade penentu untuk tindakan terkait iklim, dan Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin iklim global,” kata dia.
Baca Juga:Menlu Yordania: Rezim Zionis Tidak Memiliki Kedaulatan atas Al Quds, Terutama Masjid Al AqsaWartawan Al Jazeera Shireen Abu Aqleh Ditembak Mati oleh Pasukan Israel
“Saya juga menantikan melihat hubungan AS dengan Indonesia dan ASEAN yang semakin kuat dan sukses di tahun-tahun mendatang,” kata Kim. (*)