ROMBONGAN keluarga Keraton Kanoman tampak mendatangi kompleks makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Selasa (10/5/2022).
Iring-iringan keluarga keraton yang dipimpin Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja M Qodiran, tersebut tengah melaksanakan tradisi Grebeg Syawal.
Mereka tampak masuk melalui pintu utama, kemudian naik ke puncak Gunung Sembung yang merupakan lokasi makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Baca Juga:Layangan Putus versi ASN Protokoler, Viral Pengakuan Polwan Salah Menikahi ASN Pemkab OKIHadirkan Ragil Mahardika dan Frederik Vollert, Imbalan Deddy Corbuzier 8 Juta Follower Lenyap dalam Semalam
Qodiran bersama keluarga Keraton Kanoman melewati Lawang Pitu atau pintu tujuh untuk menuju ruangan dalam makam Sunan Gunung Jati.
Adapun nama ketujuh pintu yang dilewati rombongan keluarga Keraton Kanoman di antaranya, pintu Pasujudan, pintu Ratna Komala, pintu Jinem, pintu Rararoga, pintu Kaca, pintu Bacem, dan pintu Teratai.
Bahkan, sejumlah warga tampak memanfaatkan dibukanya lawang pitu dan menggelar doa bersama persis di depannya, karena momen semacam itu tergolong langka hanya saat tradisi seperti Grebeg Syawal digelar.
Pangeran Patih Raja M Qodiran mengungkapkan bahwa grebek syawal tahun ini banyak dihadiri tidak dari family kanoman saja, melainkan dari Keraton Kaprabonan, Keraton Kacirebonan, serta family lain dari luar dan masyarakat luas, selain menjadikan adat sejarah Grebeg Syawal sendiri tentunya bisa dijadikan kalender budaya yang mana ada salah satu momen penting dimana dibukanya pintu besar yang dinamakan Pintu Pasujudan.
“Oleh karena pintu ini hanya bisa setahun sekali dibuka saat moment Grebeg Syawal saja, berbeda dengan Keraton Kasepuhan tahun ini adalah tahun sejarah karena keraton Kasepuhan sendiri tidak mengadakan acara Grebeg Syawal selepas masa meninggalnya Arief natadiningrat SE, entah sampai kapan polemik Keraton Kasepuhan ini menyelesaikan konflik internalnya, Semoga konflik di Kraton Kasepuhan ini bisa selesai,” ungkapnya.
Sekretaris Kesultanan Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, Grebeg Syawal merupakan ritual yang disucikan dalam bentuk pengakuan terhadap silsilah para leluhur.
“Isinya doa-doa kepada para raja-raja Cirebon, khususnya raja-raja Kesultanan Kanoman yang telah wafat,” kata Arimbi Nurtina saat ditemui seusai kegiatan.