PERDANA Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (9/5/2022), setelah bentrokan warga sipil. Seperti dilaporkan AFP, kekerasan politik menewaskan lima orang termasuk seorang anggota parlemen dan melukai hampir 200 orang.
“Anggota parlemen Amarakeerthi Athukorala dari partai yang berkuasa menembak mati dua orang. Dia membunuh seorang pria berusia 27 tahun lalu melakukan bunuh diri setelah dikepung oleh gerombolan pengunjuk rasa anti-pemerintah di luar Kolombo,” kata polisi.
Menurut polisi, politisi partai berkuasa lainnya yang tidak disebutkan namanya melepaskan tembakan ke pengunjuk rasa anti-pemerintah di kota selatan Weeraketiya, menewaskan dua orang dan melukai lima orang.
Baca Juga:Bencana Angin Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah di Lebak, Korban 88 OrangPromosi LGBT, Legislator: Kominfo Berwenang Take Down Video Podcast Deddy Corbuzier
Sri Lanka telah mengalami pemadaman selama berbulan-bulan dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan dalam krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan.
Hal ini memicu demonstrasi damai selama berminggu-minggu melawan Presiden Gotabaya Rajapaksa, serta saudara lelakinya sang perdana menteri.
“Pada hari Senin sejumlah loyalis Rajapaksa menyerang pengunjuk rasa yang tidak bersenjata yang berkemah di luar kantor presiden di kawasan pejalan kaki tepi laut di pusat kota Kolombo,” kata wartawan AFP.
“Kami dipukul, wartawan dipukul, perempuan dan anak-anak dipukul,” kata seorang saksi yang meminta tidak disebutkan namanya.
Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air dan mengumumkan jam malam segera di Kolombo. Aturan jam malam kemudian diperluas untuk mencakup seluruh negara kepulauan Asia Selatan yang berpenduduk 22 juta orang.
Sebanyak 181 orang dirawat di rumah sakit, kata juru bicara Rumah Sakit Nasional Kolombo kepada AFP. Delapan orang terluka di tempat lain.
Pasukan anti huru hara dikerahkan untuk memperkuat polisi. Tentara sebagian besar telah dikerahkan selama krisis untuk melindungi pengiriman bahan bakar dan kebutuhan penting lainnya, tetapi tidak untuk mencegah bentrokan sebelumnya.
Baca Juga:Pilpres Filipina, Putra Ferdinand Marcos Menang TelakDituding Jaringan Fasilitator Keuangan ISIS, Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Terhadap 5 WNI
“Mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mereka yang menghasut & berpartisipasi, terlepas dari kesetiaan politik. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah saat ini,” cuit Presiden Rajapaksa.
Mahinda Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri, mengatakan itu untuk membuka jalan bagi pemerintah persatuan – tetapi tidak jelas apakah oposisi akan bekerja sama.