ISRAEL berencana untuk melancarkan operasi militer di Jalur Gaza atau Tepi Barat, dengan fokus di kota Jenin.
Laporan media Ibrani, Minggu (8/5), langkah itu untuk untuk menanggapi gelombang serangan teror mematikan yang sedang berlangsung di negara Yahudi itu.
Perdana Menteri Naftali Bennett dan Menteri Pertahanan Benny Gantz dikatakan sedang membahas dua opsi mana yang harus dikejar, selama pertemuan dengan pejabat tinggi keamanan tentang serangan teror.
Baca Juga:Hari Ini Presiden Jokowi Tinggalkan Tanah Air, Bertolak ke Washington Hadiri KTT ASEAN-ASHari Ini Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief Diperiksa KPK
Jenin disorot karena sebagian besar warga Palestina yang melakukan serangan teror baru-baru ini berasal dari kota itu atau kawasan sekitarnya.
Dua orang yang ditangkap pada Sabtu (7/5) setelah melakukan serangan kapak Kamis (5/5) lalu di kota Elad Israel juga dikatakan berasal dari wilayah itu
Laporan tanpa sumber itu tidak merinci potensi operasi militer di jalur Gaza yang akan terjadi.
Channel 13 melaporkan, Gantz yang didukung oleh Pasukan Pertahanan Israel dan dinas keamanan Shin Bet, lebih menyukai operasi Jenin.
Setelah pertemuan itu, unit penghubung militer ke Palestina, yang dikenal sebagai COGAT, mengumumkan bahwa penutupan perlintasan Tepi Barat yang telah dilakukan sejak Selasa lalu berakhir Minggu malam.
Namun, warga Palestina dari Rummanah, dekat Jenin, tempat asal teroris Elad tidak akan diizinkan memasuki Israel, kata COGAT.
Penyeberangan Erez Jalur Gaza ke Israel akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut, meskipun akan dibuka untuk kebutuhan kemanusiaan, medis, dan kebutuhan khusus lainnya. (*)