Menurut data FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada 60 kasus TTS pasca pemberian vaksin Janssen Covid-19 yang dikonfirmasi, sembilan di antaranya kasus fatal.
FDA juga mencatatkan bahwa kasus TTS ini terjadi dalam skala 3,23 per sejuta dosis vaksin yang diberikan. Sementara itu, tingkat kematian TTS akibat vaksin Janssen Covid-19 adalah 0,48 per sejuta dosis vaksin yang diberikan. “Data kasus TTS dan kematian akibat TTS pascavaksinasi dengan vaksin Janssen Covid-19 tidak jauh lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya,” terang FDA.
Selain itu, faktor yang menempatkan seseorang pada risiko TTS setelah pemberian vaksin Janssen Covid-19 sampai saat ini masih belum diketahui. Artinya, belum ada secara pasti siapa saja individu yang berisiko tinggi alami TTS pasca pemberian vaksin Janssen Covid-19.FDA pun mempertimbangkan bahwa individu dengan TTS dapat memburuk kondisinya dengan cepat, meskipun diagnosis dan pengobatan diterima pasien sesegera mungkin. “TTS dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan jangka panjang dan melemahkan tubuh. TTS memiliki tingkat kematian yang tinggi,” tambah FDA.
Baca Juga:Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief Penuhi Panggilan KPKMirip Praktik Jual-Beli Jabatan, KPK Ungkap Proses Pengisian Penjabat Kepala Daerah Rentan Korupsi
Sekadar informasi, vaksin Covid-19 Janssen merupakan salah satu vaksin yang menerima izin penggunaan darurat oleh BPOM. Untuk saat ini vaksin Janssen ini diberikan baru kepada kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin Janssen juga merupakan vaksin Covid-19 pertama dengan dosis tunggal, yang artinya meski mendapat satu dosis tapi dianggap sudah mendapat vaksin lengkap.
Sehingga dalam Surat Edaran Dirjen P2P No. SR.02.06/II/1188/2022 tentang penambahan regimen vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan (booster), penerima vaksin Janssen dapat memperoleh vaksinasi booster jenis Moderna.
Bagi masyarakat yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 dengan jenis vaksin Janssen, maka sudah terhitung memperoleh vaksinasi lengkap. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan vaksinasi booster 3 bulan kemudian. (*)