POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief menegaskan kasus dugaan suap yang menjerat Bupati nonaktif Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud tidak terkait dengan musyawarah daerah (Musda) Partai Demokrat di Kalimantan Timur. Hal itu dikatakan Andi Arief usai diperiksa sebagai saksi oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/5/2022). Andi Arief diperiksa KPK berkaitan dengan pengusutan kasus Abdul Gafur.
“Pemeriksaan tadi menguatkan bahwa tidak ada hubungan dengan Musda Demokrat ini, memang enggak ada,” ujar Andi saat dijumpai wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Untuk itu, Andi Arief yang juga Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat menegaskan perkara Abdul Gafur yang tengah diusut KPK tidak menyoroti soal Musda Partai Demokrat tersebut.
Baca Juga:Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz-Putra Mahkota Doakan Vladimir Putin dan Kemakmuran Rakyat RusiaUpdate: Positif Covid-19 Capai 456 Kasus
“Karena itu perkara yang sedang disidik ini bukan menyoroti soal Musda Partai Demokrat. Lebih pada bukan hanya kejadian OTT (operasi tangkap tangan), tetapi sebelum-sebelumnya juga,” ungkapnya.
Andi juga menekankan dirinya telah menyampaikan keterangan pada saat diperiksa berdasarkan apa yang diketahuinya secara jelas. Dia menambahkan, hari ini dia dimintai keterangan untuk melengkapi pemeriksaan beberapa waktu lalu.
Dalam pemeriksaan hari ini, Andi Arief menyatakan tidak ditanya penyidik soal dugaan adanya aliran uang saat musda berlangsung. Hanya saja, dia sempat memaparkan soal prosedur musda.
“Prosedur musda dan ada beberapa hal yang saya kira silakan penyidik nanti,” tuturnya.
Diketahui, Andi Arief dan kader Partai Demokrat lainnya, Jemmy Setiawan sebelumnya juga telah diperiksa KPK dalam kasus yang sama. Dalam pemeriksaan pada Rabu (30/3/2022), Jemmy dicecar penyidik mengenai pertemuannya dengan Abdul Gafur Mas’ud dan aliran dana kepada sejumlah pihak.
Sementara dalam pemeriksaan pada Senin (11/4/2022) lalu, Andi Arief dicecar tim penyidik KPK mengenai komunikasinya dengan Abdul Gafur. Komunikasi itu diduga terkait pencalonan Abdul Gafur sebagai ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur.
Sebagai informasi, KPK menetapkan Abdul Gafur Mas’ud sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek dan perizinan di Pemkab Penajam Paser Utara, Kamis (13/1/2022). Tak hanya Abdul Gafur, KPK juga menjerat lima orang lainnya sebagai tersangka kasus ini.