AWAL pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya ada 230 kasus hepatitis misterius pada anak yang ditemukan di berbagai belahan dunia. Para ahli mensinyalir, hewan peliharaan anjing atau penggunaan parasetamol bisa jadi turut berperan dalam memicu hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini.
Kaitan antara wabah hepatitis akut dengan anjing dan parasetamol ini diungkapkan UK Health Security Agency (UKHSA). Menurut data UKHSA, 64 dari 92 anak yang terkena hepatitis akut berasal dari keluarga yang memiliki hewan peliharaan anjing atau pernah berkontak dengan anjing.
Tim medis saat ini sedang menginvestigasi hubungan antara hepatitis akut dan anjing. Namun, para ahli juga menyoroti kemungkinan banyaknya pasien hepatitis akut yang berkontak dengan dengan anjing disebabkan tingginya tingkat kepemilikan anjing sebagai hewan peliharaan di Inggris
Baca Juga:One Way Arus Balik Berakhir Senin Dini Hari Ini Mulai Pukul 02.30Drone Milik TNI Temukan Diduga Persembunyian Egianus Kogoya, Akankah KKB Berhasil Ditangkap?
Data juga menemukan, tiga perempat anak dengan hepatitis akut menggunakan parasetamol. Hanya sedikit pasien hepatitis akut yang menggunakan ibuprofen dan tak ada satupun menggunakan aspirin. Namun, tim ahli menilai prevalensi penggunaan parasetamol konsisten dengan panduan manajemen penyakit akut pada anak.
Secara umum, hepatitis merupakan peradangan pada hati dan biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Wabah yang terjadi saat ini dijuluki sebagai hepatitis misterius karena penyebab pastinya masih belum diketahui. Tak ada satupun anak yang mengalami hepatitis misterius positif terinfeksi virus hepatitis atau memiliki gangguan imun.
Menurut para ahli, kemungkinan anak untuk terkena hepatitis akut yang misterius ini sangat rendah. Meski begitu, tak ada salahnya bila orang tua mengetahui tanda dan gejala hepatitis pada anak yang patut diwaspadai.
Sebagian dari gejala hepatitis adalah sakit kuning atau area putih mata dan kulit menjadi kekuningan, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat atau abu-abu, dan kulit gatal. Beberapa gejala lainnya adalah nyeri otot dan sendi, demam tinggi, merasa mual, merasa lelah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, dan nyeri perut.
“Hubungi dokter Anda bila memiliki kekhawatiran,” jelas Director of Clinical and Emerging Infections UKHSA Dr Meera Chand, seperti dilansir The Sun, Senin (9/5/2022).