Kematian keluarga Melnikov serupa dengan kematian keluarga Protosenya and Avayev. Pada 2 Mei lalu direktur ski resort Krasnaya Polyana, Andrei Krukovsky dinyatakan tewas. Surat kabar Rusia Kommersant melaporkan pria 37 tahun itu tewas saat mendaki sebuah tebing.
Deutsche Welle melaporkan tujuh kematian misterius oligarki Rusia dan keluarga mereka itu terjadi dalam rentang tujuh bulan. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi. Sejumlah media menduga kasus-kasus bunuh diri itu dipalsukan.
Beberapa diantaranya berspekulasi lebih jauh dengan mencurigai Kremlin atau Putin terlibat dalam kasus-kasus tersebut. Menurut Deutsche Welle spekulasi ini dipicu beberapa percobaan pembunuhan yang dilakukan Kremlin pada kritikusnya dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:UK Health Security Agency Ungkap Dugaan Kaitan Wabah Hepatitis Akut dengan Anjing atau ParasetamolOne Way Arus Balik Berakhir Senin Dini Hari Ini Mulai Pukul 02.30
Sejumlah kasus menarik perhatian masyarakat dan media internasional. Pada Agustus 2020 media Barat termasuk yakin Deutsche Welle oposisi dan kritikus pemerintah Rusia Alexei Navalny diracun oleh Kremlin di bandara Tomsk.
Dua tahun sebelumnya mantan kepala lembaga mata-mata Rusia GRU Sergei Skripal juga diracun dengan jenis racun yang sama. Keduanya berhasil selamat. Tapi tidak dengan mantan perwira keamanan Rusia Alexander Litvinenko yang tewas oleh radioaktif polonium di London pada 2006 lalu.
Pada 2017 lalu surat kabar US Today merilis laporan investigasi. Media Amerika Serikat itu mengklaim terdapat 38 oligarki yang tewas atau hilang dalam tiga tahun terakhir.
Namun yang berbeda dari percobaan pembunuhan dan pembunuhan sebelumnya. Para oligarki Rusia yang tewas mengenaskan selama tiga bulan terakhir tidak pernah mengkritik Moskow secara terang-terangan atau terbuka.
Selain tidak satu pun dari mereka yang masuk dalam daftar sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat pada pejabat dan oligarki Rusia atas invasi ke Ukraina. Baru-baru ini lembaga think tank Polandia yang fokus pada isu dan keamanan Rusia, Warsaw Institute merilis laporan yang menyatakan polisi dan lembaga keamanan Gazprom sedang menyelidiki serangkaian kematian itu.
“Kemungkinan sejumlah pejabat-pejabat tinggi yang terkait Kremlin saat sedang menutupi jejak penipuan yang dilakukan perusahaan milik negara,” kata institut itu dalam unggahannya di situs Russia Monitor.
Deutsche Welle mengakui tidak ada bukti yang mendukung teori atau spekulasi tentang keterlibatan pihak ketiga dalam kematian-kematian para oligarki tersebut. Kepolisian Spanyol juga masih mempertahankan asumsinya kematian keluarga Protosenya merupakan pembunuhan-bunuh diri.