KREATIVITAS warga Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ini patut mendapat acungan jempol.
Bagaimana tidak, warga bernama Aryanto Misel tersebut mampu membuat alat canggih untuk penghemat BBM kendaraan bermotor.
Alat yang dapat membuat sepeda motor bisa menempuh jarak ratusan kilomenter hanya dengan menggunakan bahan bakar air.
Baca Juga:Sumpah Vladimir Putin ‘Seperti Pada Tahun 1945’ Ukraina akan Dibebaskan dari Kotoran NaziUsai dari Nigeria, Kasus Cacar Monyet yang Langka Dikonfirmasi di Inggris
Aryanto menamai mesin itu Nikuba atau dalam bahasa Cirebon Niku Banyu (Itu Air). Ia kemudian memasang mesin ciptaannya pada salah satu unit motor dinas koramil Lemahabang.
Itu merupakan awal dari pemasangan mesin Nikuba pada 30 unit sepeda motor milik Kodam III Siliwangi.
“Ini ujicoba untuk Koramil setempat, karena saya kan warga Lemahabang, agar Koramil Lemahabang tau, karena Kodam III Siliwangi sudah pasang,” kata Aryanto di bilangan Lemahabang Cirebon, Sabtu (23/4).
Penemuan alat tersebut mendapat apresiasi tinggi, salah satunya dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Sehingga tak mengherankan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo secara khusus menyambangi rumah Aryanto, Kamis 5 Mei 2022 lalu.
Jenderal bintang dua itu datang tidak sendiri, ditemani Danrem 063/Gunung Jati Kolonel Inf Dany Rakca.
Turut mendampingi pula Dandim 0614/Kota Cirebon, Dandim 0617/ Majalengka dan Kasdim 0620/Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:Kasus Hepatitis Akut Misterius Terhadap Anak-anak, IDAI: Belum Ada Rekomendasi untuk Tunda Pembelajaran Tatap MukaClare Daly: Sanksi Terhadap Rusia Tidak akan Menghentikan Perang
Saat disinggung, mekanisme kerja mesin Nikuba, Aryanto mengatakan bahan bakar seratus persen air sebagai pengganti bensin, dimana H2O air yang sudah dimurnikan dikonversi menjadi Hidrogen (H) dan Oksigen (O), hidrogen ini yang masuk ruang bakar dalam mesin motor.
“Untuk satu liter setengah air dalam mesin Nikuba mampu menempuh perjalanan sejauh 500 kilometer, adapun air dapat menggunakan Aquades atau air amidis yang sudah tidak mengandung logam berat,” katanya.
Aryanto mengklaim alat atau mesin penemuannya diminta untuk dipamerkan di KTT G 20 di Bali dan Nikuba sendiri belum dipasarkan untuk umum, karena sedang menunggu hak paten serta masih dalam pengujian Litbang atau badan yang menangani produk semacamnya.
Selain itu, Aryanto mengaku untuk merampungkan mesin penemuannya tersebut, membutuhkan 6 tahun berikut penyempurnaan dan risetnya sendiri menelan biaya yang tidak sedikit, yaitu seharga 3 unit sepeda motor.