GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta kasus runtuhnya perosotan di Waterpark Kenjeran Surabaya diusut tuntas. Hal ini diungkapkan Khofifah saat meninjau langsung lokasi insiden, Ahad (8/5/2022).
Pada kunjungannya, Khofifah mengaku telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Beberapa di antaranya seperti Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark Surabaya, Jatim. Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab tragedi tersebut.
Berdasarkan pantauan Khofifah, memang terdapat bagian Cycle Waterpark yang patah. Dari penjelasan manajemen, wahana perosotan telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu. Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan dua tahun lalu.
Baca Juga:Ancam Bombardir Kota-kota di Israel, Hamas: Kami akan Luncurkan Rudal ke Tel Aviv dan GushKomandan Brigade Infanteri Angkatan Laut ke-36 Ukraina: Kiev Telah Berbohong
Sementara itu proses investigasi juga tengah berjalan, baik dari Kepolisian maupun yang utama dari pihak konstruksi, White Water Canada. “Kita berharap bahwa proses investigasi yang tengah dilakukan oleh Polres Tanjung Perak dan White Water Canada, bisa membuat kejadian ini menjadi terang benderang,” katanya.
Di samping berjalannya proses investigasi, pemerintah juga memprioritaskan penanganan medis hingga terapi psikososial bagi para korban. Selain mengalami cidera secara fisik, proses penyembuhan trauma (Trauma Healing) bagi pada korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit. Kemudian hal-hal ini juga ditargetkan bisa berlanjut sampai ke rumah.
Dengan adanya kasus ini, Khofifah berharap, ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggaraan wahana wisata khususnya water park yang serupa. Dia juga meminta semua kepala daerah untuk melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang tersebut. Pimpinan harus memastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin dan semua alat permainan aman serta laik digunakan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah mengimbau dan menerbitkan surat kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan menjelang libur Lebaran.
Kemudian untuk kondisi korban, total ada 17 korban yang mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (7/5/2022) siang ini adalah anak-anak.
Menurut Cak Eri, sembilan korban masih dirawat di RS Soewandhi dan delapan lainnya di RSUD Dr. Soetomo. Empat orang di antaranya sudah kembali ke rumah dan sisanya tengah mengalami penanganan intensif.