WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi menjenguk belasan korban ambrolnya seluncuran kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) yang menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo dan RSUD Soewandhie, Surabaya pada Sabtu malam.
“Kami juga minta kepada manajemen untuk bertanggung jawab penuh dan saya juga minta agar mengecek kembali wahananya yang sekarang masih dalam penyelidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Setibanya di IGD RSUD dr. Soetomo, Wali Kota Eri langsung menuju ke ruang ICU untuk melihat langsung kondisi korban ambrolnya seluncuran kolam renang Kenpark. Satu persatu pasien dilihat kondisinya sembari memberikan semangat kepada keluarga korban.
Baca Juga:Anak Perempuan Berusia 7 Tahun Meninggal Akibat Hepatitis Akut9 Korban Alami Cedera Otak hingga Patah Tulang, Berikut Identitas 16 Korban Insiden Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Water Park
Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata Wiwiek Widyati, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Tomi Ardiyanto.
“Tidak ada korban jiwa, yang tiga korban tadi masih ada di IGD dan yang empat sudah ada di tempat rawat inap, sedangkan yang satu korban sudah persiapan untuk pulang karena mengalami luka ringan,” kata Eri.
Eri Cahyadi juga menyampaikan kepada dokter yang menangani pasien untuk memantau dan memberikan perawatan secara maksimal agar segera pulih.
Ia juga menyampaikan kepada pihak manajemen Kenjeran Park Surabaya untuk bertanggung jawab memberikan bantuan pengobatan hingga kondisi pasien kembali pulih.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengimbau pihak pengelola wisata Kenjeran Park untuk lebih waspada dan menjadikan peristiwa ambrolnya seluncuran ini sebagai pembelajaran.
Eri juga menyampaikan setiap investor yang memiliki tempat wahana wisata harus mengantongi izin, selain juga harus diimbangi dengan perawatan berkala agar tidak terjadi lagi hal serupa di tempat wisata lain di Surabaya.
“Itu kan milik swasta, jadi kalau pemeliharaan dilakukan oleh investor dan harus menjamin layak fungsi wahananya. Maka dari itu, kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ujarnya.