APARAT gabungan TNI-Polri mengendus lokasi markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah komando Egianus Kogoya. Kelompok ini sebelumnya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 Nduga, secara membabibut Akibatnya, Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal dan Praka Mar (Anumerta) Wilson Anderson Here gugur.
Keberadaan markas Egianus Kogoya diketahui dari unggahan video yang kini viral di media sosial. Video berdurasi singkat itu memperlihatkan sebuah lokasi yang mencurigakan. Lokasi itu dicurigai sebagai tempat persembunyian orang berpengaruh di tubuh KKB Papua.
Meski tak disebutkan kapan video itu diabadikan, namun pada bagian penjelasan, disebutkan gambar itu diabadikan di wilayah Tanah Ndugama. Disebutkan pula dari pantauan pesawat mata-mata itu, lokasi tersebut merupakan tempat persembunyian Panglima Egianus Kogoya.
Baca Juga:Update Kasus Positif Covid-19: 227, Total Konfirmasi di Indonesia Capai 6.048.43114 Orang Terluka, Tabrakan Beruntun 3 Kendaraan di Tol Tangerang-Merak KM 73.600 B
Indikasinya tertangkap dari sejumlah aktivitas yang mencurigakan di tempat tersebut. Tempat itu cukup luas dengan dua unit bangunan yang berukuran cukup besar. Di tempat itu juga terlihat sejumlah pria sedang beraktivitas. Mereka umumnya menenteng senjata api. Lokasinya di tengah hutan dan jauh dari pemukiman penduduk. Terdapat dua bangunan dengan jumlah orang yang tak sedikit.
Kemudian, orang-orang yang berada di tempat itu umumnya bersenjata dan tampak selalu siaga. Patut diduga kalau lokasi tersebut merupakan markasnya Egianus Kogoya. Terungkap pula lewat video yang viral itu diabadikan dengan pesawat mata-mata atau drone milik TNI.
Akankah TNI-Polri siap membumihanguskan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua ini?
Sebelumnya, KKB Papua menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.
KKB Ndugama tersebut diketahui dipimpin Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan sandera tahun 1996 di Mapenduma.
Berdasarkan informasi, aksi pertama Egianus Kogoya dilakukan pada 2017 saat penyerangan terhadap personel Zipur yang melakukan pengawalan pembangunan jalan Trans Wamena-Nduga.
Selanjutnya aksi KKB Nduga yang menarik perhatian Nasional adalah pembantaian karyawan PT Istaka Karya dengan jumlah korban 26 orang, dimana dalam peristiwa tersebut 19 meninggal dunia, dua hilang, dan lima selamat.