SELUNCURAN air Waterpark Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya ambrol pada Sabtu siang (7/5/2022).
Ridwan Mubarun Kepala BPBD Kota Surabaya mengatakan sejumlah anak yang menjadi korban dalam insiden ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Mohamad Soewandhie
Kemudian Subandi Kepala Pengamanan Kenpark mengaku sudah mengantarkan sejumlah korban luka ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Para korban ini di luar data BPBD Kota Surabaya.
Baca Juga:TNI AD Bantah Informasi yang Beredar Peran Jenderal Dudung Atur Proyek Pengadaan AlutsistaPrajurit Korem 063/SGJ Bantu Korban Bencana Banjir di Purwakarta
Menurut Subandi, korban paling parah ialah seorang pria dewasa bernama Efendi, warga Kebalen Surabaya. Dia jatuh menghantam tembok lalu tertimpa pengunjung lainnya.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya pada keluarga korban atas tragedi yang tidak kita inginkan ini,” kata Subandi mewakili seluruh pengelola tempat wisata Kenpark, lokasi Waterpark Kenjeran.
Diketahui, korban perosotan ambrol di Kolam Renang Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, dilaporkan berjumlah sembilan orang. Mereka menderita patah tulang bahkan satu di antaranya diduga cedera otak.
Plt BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun mengatakan korban perosotan ambrol di Kolam Renang Kenpark itu sebagian besar adalah anak-anak.
“Perkembangan sementara saat ini keseluruhan korban di area bagian depan waterpark sudah mendapatkan penanganan total sembilan orang anak,” kata Ridwan, Sabtu (7/5).
Dari sembilan korban tersebut, satu anak dilaporkan dalam kondisi cedera pada bagian kepala. Anak tersebut diindikasi mengalami gegar otak, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Satu anak kondisi indikasi cedera otak sedang sudah dirujuk menggunakan mobil warga umum oleh warga sekitar,” ucapnya.
Baca Juga:Tradisi Seba, Badui Dalam Bertemu Gubernur Banten Tempuh 160 Km dengan Berjalan KakiDibuka hingga 8 Mei, BKN Buka Lowongan Kerja, Berikut Kualifikasi dan Cara Daftarnya
Tiga korban lainnya, lanjut Ridwan, dikabarkan close fraktur alias patah tulang pada bagian tangan dan kaki. Kini mereka juga dirujuk ke rumah sakit guna melakukan penanganan intensif.
“Tiga anak kondisi indikasi close fraktur tangan maupun kaki sudah dirujuk menggunakan ambulans PMI maupun ambulans puskesmas,” kata dia.
“Sementara lima orang lainnya menderita luka ringan dan syok. Untuk keseluruhan korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit Soewandi, perkembangan lanjut disampaikan kembali,” jelas Ridwan.
Berikut ialah identitas 16 korban sesuai keterangan yang diberikan BPBD Kota Surabaya: