RUSIA menanggapi laporan New York Times, yang menyebut Amerika Serikat telah membantu pasukan Ukraina membunuh selusin jenderal Rusia melalui intelijennya. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan langkah AS itu tak akan menghentikan operasi militer di negaranya.
“Militer kami sangat menyadari bahwa Amerika Serikat, Inggris dan NATO secara keseluruhan, terus-menerus mengirimkan intelijen dan parameter lainnya ke angkatan bersenjata Ukraina,” kata Peskov kepada wartawan, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 5 Mei 2022.
Data intelijen dan juga pasokan senjata Barat, menurut Peskov, tidak berkontribusi pada penyelesaian operasi militer Rusia. Pada saat yang sama, kontra strategi itu juga tidak akan mampu menghalangi target Moskow di Ukraina.
Baca Juga:K-Pop BTS Rilis Album Antologi ProofKemenkes Bantah Adanya Kabar yang Beredar Soal Vaksinasi Covid-19 dengan Hepatitis Akut pada Anak
Saat ditanya pergerakan apa yang akan diambil dalam menanggapi ini, Peskov tidak memberikan rencana secara rinci. Namun dia mengatakan, “Tentu saja militer Rusia melakukan apa pun yang diperlukan dalam situasi seperti ini.”
Baik Pentagon atau Gedung Putih belum menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan tersebut. New York Times pada Rabu, 4 Mei 2022, mengutip pejabat senior AS yang tidak ingin disebutkan namanya. Media ini melaporkan bahwa Washington telah memberikan rincian kepada Ukraina soal perkiraan pergerakan pasukan Rusia. Selain itu pihak intelijen juga membocorkan lokasi serta rincian lainnya tentang markas militer bergerak Rusia.
Surat kabar itu menuliskan, Ukraina telah menggabungkan bantuan itu dengan intelijennya sendiri untuk melakukan serangan artileri dan serangan lain yang telah menewaskan perwira Rusia.
Menurut New York Times, pejabat Ukraina mengatakan mereka telah menewaskan sekitar 12 jenderal Rusia di medan perang. Para pejabat AS menolak merinci berapa banyak jenderal yang tewas akibat intelijen Amerika.
Sejumlah pemimpin militer Rusia yang dilaporkan tewas termasuk di antaranya, Vladimir Petrovich Frolov, wakil komandan Angkatan Darat ke-8, Vitaly Gerasimov, wakil komandan pertama Angkatan Darat ke-41, dan Sergei Sukharev, seorang komandan pasukan terjun payung tertinggi dari Resimen Serangan Parasut Pengawal ke-331. (*)