KANSELIR Jerman Olaf Scholz enggan mengunjungi Kiev meski diundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Undangan itu disampaikan tiga pekan setelah Kiev menolak kedatangan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Undangan dari Zelensky itu juga ditujukan untuk Steinmeier. Dilansir AFP, Jumat (6/5), sumber dari Kantor Kepresidenan Jerman menyebut, Zelensky menyampaikan undangan saat menelepon Steinmeier.
“Selama pembicaraan, kejengkelan sudah nggak ada dan Steinmeier menyatakan solidaritas, rasa hormat dan dukungan untuk Ukraina,” kata sumber itu.
Baca Juga:Timnas Indonesia Ompong Lawan Vietnam 0-3Batal Beli Minyak Rusia, Indonesia Pastikan Cukup Stok BBM
Scholz, yang berbicara Kamis malam pada konferensi pers, menyebut, telepon itu sebagai hal yang baik bahwa kedua presiden telah berbicara satu sama lain.
Dia kemudian ditanya apakah dia menerima undangan Zelensky. “Hasil dari pembicaraan (dengan Presiden Jerman) adalah bahwa Menteri Luar Negeri Jerman akan segera berada di Ukraina,” ucap Scholz.
Hubungan Jerman dan Ukraina tidak begitu baik sejak Steinmeier mengakui bulan lalu, dia telah menawarkan untuk berkunjung tetapi tidak diinginkan di Kiev. Scholz menyuarakan kejengkelan atas penolakan itu. Ia juga menyebut penolakan terhadap Steinmeier menghalangi dirinya untuk mengunjungi Kiev.
Pada Rabu (4/5), Scholz mengatakan, Kiev harus memperbaiki hubungan dengan Steinmeier. Steinmeier dan Scholz merupakan politikus Sosial Demokrat (SPD) yang selama bertahun-tahun mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Rusia, khususnya di bidang energi.
Meski tidak secara eksplisit menuntut permintaan maaf, Scholz mengatakan, para pemimpin di Ukraina harus merenungkan apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Scholz tidak membahas masalah ini lebih lanjut karena tidak tertarik dan merasa langkah itu tidak akan produktif. Masalah penolakan ini terus menjadi berita utama di Jerman. Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, juga dilaporkan berulang kali melontarkan penghinaan di ranah publik terhadap Steinmeier dan Scholz.
Aksi Dubes Ukraina ini ditanggapi Wolfgang Ischinger, Presiden Dewan Yayasan Konferensi Keamanan München yang juga adalah mantan Dubes Jerman untuk Amerika Serikat (AS). Ischinger mengeluarkan tweet yang mengingatkan Melnyk bahwa dia berisiko merugikan negaranya dengan mengeluarkan sentimen-sentimen kuat seperti itu.