PENEMUAN mengerikan sekitar 150 tengkorak manusia di sebuah gua di Chiapas, Meksiko , awalnya membuat polisi setempat mengira menemukan lokasi pembunuhan. Setelah diteliti ternyata ratusan tengkorak itu berasal dari zaman pra-Hispanik dan sekitar tahun 900 hingga 1200 M, yang kemungkinan merupakan korban ritual pengorbanan.
Setelah penemuan itu pada 2012, tulang-tulang itu dikeluarkan dari gua dan dibawa ke ibu kota negara bagian Tuxtla Gutiérrez. Dalam operasi gabungan antara polisi dan Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) mulai menyelidiki penemuan mengerikan itu.
Tulang-tulang itu ditemukan di dekat kota Frontera Comalapa di daerah yang dilaporkan terkenal karena kekerasan dan perdagangan imigran. Selain itu, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait tentang penemuan tumpukan tengkorak itu.
Baca Juga:Basarnas: 1 Orang Alami Luka Bakar Akibat Insiden Kebakaran di Dermaga BaterePertemuan Prabowo Subianto dan Khofifah di Gedung Grahadi
Tetapi setelah menganalisis sisa-sisa tengkorak, para peneliti INAH menentukan bahwa tulang-tulang itu berusia lebih dari 1.000 tahun. Jenazah sebagian besar wanita dewasa, dengan pengecualian sisa kerangka tiga bayi. Tak satu pun dari tengkorak itu memiliki gigi.
“Sisa-sisa tengkorak ini menunjukkan bahwa tzompantli, atau “altar tengkorak,” pernah ada di gua itu,” kata Javier Montes de Paz, seorang antropolog fisik di INAH yang membantu menentukan usia tulang dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (30/4/2022).
Menurut The Guardian Tzompantli adalah rak yang terbuat dari kayu di mana suku Aztec dan budaya Mesoamerika lainnya akan menampilkan tengkorak korban. Apalagi ditemukan fakta bahwa sisa-sisa sebagian besar tengkorak atau pecahan tengkorak, tidak ada kerangka lengkap yang ditemukan.
Ini bukan pertama kalinya tzompantli ditemukan di Chiapas. Pada 1980-an, di Gua Banquetas, ditemukan 124 tengkorak, semuanya kehilangan giginya. Kemudian, pada tahun 1993 selama penemuan Gua Tapesco Setan, ditemukan lima tengkorak yang diduga diletakkan di atas tapesco kayu (semacam kisi-kisi).
Montes de Paz menekankan perlunya penelitian arkeologi lebih lanjut di daerah tersebut dan menyatakan bahwa jika ada yang menemukan situs serupa, harus segera menghubungi pihak berwenang atau INAH. (*)