Meski berwarga negara Austria, jiwa patriotisme Jermannya sangat tinggi. Karena itu, ia sempat sakit hati ketika Jerman menyerah pada 1918.
Hitler pun kembali ke Munich, dan bergabung dengan Partai buruh Jerman (DAP) pada September 1919. Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda, di posisi ini bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi terlihat.
Di partai yang kemudian bersalin nama menjadi menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau dikenal dengan Nazi, Hitler banyak mengadopsi berbagai paham nasionalis hingga anti-Yahudi. Hingga dia terpilih menjadi ketua Partai Nazi pada 1921.
Baca Juga:Satu Kali Peluncuran Rudal Sarmat Inggris Bakal Tenggelam, Lihat Video Simulasi di SiniBermula dari Cerita Akun Misterius Twitter, Ada Fakta Tak Terduga di Film KKN Desa Penari
Pada 1926 Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya. Ketika berkuasa Hitler berubah menjadi tangan besi.
Hitler adalah seorang orator ulung, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa pendengarnya. Hitler adalah politikus andal dan berhasil membangun pencitraan yang sukses melalui propaganda.
Hitler memanfaatkan mundurnya perekonomian, ketidakpuasan rakyat, dan pertikaian politik guna mengkudeta dan merengkuh kekuasaan absolut di Jerman mulai 1933. Dan keputusannya menginvansi Polandia pada 1939 memicu pecahnya Perang Dunia II.
Dalam buku Mein Kampf (Perjuanganku), otobiografinya, Hitler berargumen Jerman harus mengembangkan entente dengan Inggris. Namun ia malah memimpin Jerman memerangi Inggris dan bersekutu dengan musuh ideologisnya, Uni Soviet.
Pada 1941, Nazi berhasil menduduki sebagian besar Eropa. Anti-Semitisme Hitler dan pengejaran terhadap supremasi Arya dikabarkan membuat sekitar 6 juta orang Yahudi yang disebut sebagai korban Holocaust. Namun, Hitler dan Jerman kalah perang dan dia ditemukan bunuh diri di sebuah bunker Berlin pada April 1945.
Tapi teori kematian Hitler tidak sepenuhnya dipercaya. Hingga muncul teori baru yang menyebut Hitler melarikan diri ke Indonesia menggunakan kapal selam.
Teori tersebut muncul setelah penemuan sebuah kapal selam milik Nazi di perairan laut Jawa. Teori tersebut diperkuat dengan terbitnya buku karya Soeryo Goeritno berjudul “Hitler Mati di Indonesia”.
Baca Juga:Ini Temuan Komisi Investigasi Rusia Bantah Tudingan Media BaratHindari Puncak Arus Balik, Menhub: Perpanjang Cuti, Pulang Setelah 8 Mei!
Di bab berjudul Bukti-Bukti Hitler di Indonesia, ditulis Hitler sampai ke Indonesia, menjadi WNI, dan bekerja menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar. Hingga akhirnya Hitler bertemu dengan seorang wanita sunda bernama Sulaesih yang sedang mengembara ke Sumbawa, yang di kemudian hari menjadi istrinya.