Jika Benar Adolf Hitler Kabur dan Meninggal Dunia di Indonesia?

Jika Benar Adolf Hitler Kabur dan Meninggal Dunia di Indonesia?
Mei 1945: Mayat Fuhrer Adolf Hitler dari Jerman, yang ternyata adalah mayat kembarannya, ditemukan di reruntuhan Reichskanzlei. (Foto oleh Keystone/Getty Images)
0 Komentar

NAMA Adolf Hitler kembali menjadi pembicaraan menyusul invansi Rusia ke Ukraina. Diktaktor Jerman yang jadi pemicu meletusnya Perang Dunia II itu memunculkan banyak teori konspirasi, terutama soal kematiannya.

FSB Rusia, Dinas Keamanan Federal, telah membuka rahasia beberapa dokumen dari file investigasi pilot udara pribadi Adolf Hitler, Hans Baur, komandan “skuadron Fuhrer”, di mana ia memberikan kesaksian tentang hari-hari terakhir dan jam-jam terakhir Nazi petinggi bersembunyi di bunker beton di bawah gedung Kanselir Reich di Berlin.

https://delik.news/intelijen-rusia-buka-dokumen-investigasi-kesaksian-hans-baur-tentang-detik-detik-akhir-adolf-hitler-di-bunker/

Namun, teori yang cukup menggemparkan adalah Hitler kabur dan meninggal dunia di Indonesia.

Baca Juga:Satu Kali Peluncuran Rudal Sarmat Inggris Bakal Tenggelam, Lihat Video Simulasi di SiniBermula dari Cerita Akun Misterius Twitter, Ada Fakta Tak Terduga di Film KKN Desa Penari

Hitler lahir pada 20 April 1889 di sebuah kota kecil bernama Braunau am Inn, Austria. Dalam catatan Ensiklopedia Britannica, ayah Adolf Hitler bernama Alois yang bekerja di dinas bea cukai negara bagian. Hitler menghabiskan sebagian masa kecilnya yang penuh rahasia dan kesepian di Linz, ibu kota Austria setelah ayahnya pensiun. Linz yang menjadi kota terfavorit Hitler sepanjang hayat, menempa karakter hidupnya di mana ia memiliki gaya keseharian yang bohemian dan memupuk kebencian terhadap kosmopolitanisme serta karakter multinasional Wina.

Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak karena ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” sebagai sebuah kutukan. Hitler dididik ayahnya dengan sangat keras, sementara ibunya Klara, sangat baik kepadanya.

Ia menjalani hidup yang kesepian pada 1903 selepas ayahnya meninggal dunia, dan empat tahun kemudian ibunya menyusul. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.

Demi menyambung hidup berpindah-pindah kota sembari ia menyalurkan bakatnya dengan melukis kartu pos dan papan iklan. Lima tahun menjalani kehidupan yang tak menentu, Hitler pindah ke Munich, Jerman pada tahun 1913. Hitler lalu melamar sebagai tentara Jerman dan bertugas saat Perang Dunia I pecah. Setahun kemudian ia diterima sebagai kopral walau statusnya masih warga negara Austria.

Pria berkumis tebal dengan potongan pendek itu mengerahkan seluruh hidupnya dalam pertempuran. Bahkan ia sempat terluka di beberapa perang yang diikutinya, termasuk di Pertempuran Somme. Bahkan, atas keberaniannya, ia menerima Salib Besi Kelas Satu dan Lencana Luka Hitam.

0 Komentar