Sunan Kalijaga berkata “Kepunahan yang utama, masa iya akan terjadi, kedengaranya seperti kesombongan saja dari sembilan wali di pulau jawa”.
Pangeran Kejaksan berkata “Elah Dalah, anda ini mengurusi orang lain serta kehendaknya yang maha kuasa, anda nanti bisa lepas kendali dan bertindak melebihi wali yang Sembilan. Adapun yang namanya wali itu, pada waktu Shalat tidak menghiraukan sikap orang lain kecuali memustakan diri kepada yang maha kuasa”.
Pangeran Makdum sudah menerima akan sabda para wali tersebut dan kemudian berkata “Hamba berterima kasih kepada tuan-tuan sekalian, hamba menerima akan nasib hamba yang tidak mempunyai harkat untuk menjadi wali” Lalu para wali berkata “Pangeran Makdum, anda sekarang batal menjadi wali, anda hanya akan menjadi mu’min yang utama”. Maka bubarlah para wali dari serambi masjid agung itu. (*)