Terakhir, penggunaan wewenang dan fasilitas sebagai pejabat publik. Gimmick ini kerap mengundang kontroversi dan sentimen negatif. Meski sulit disalahkan, penggunaan yang berlebihan dapat dengan mudah menimbulkan prasangka bahwa kebijakan kerakyatan atau kunjungan kerja, misalnya, dilakukan bukan atas dasar urgensi tetapi hanya untuk pencitraan. Prasangka ini sering dialami oleh Erick Thohir dan Sandiaga Uno selaku pejabat pemerintah pusat, serta Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil sebagai kepala daerah.
Gimmick dan elektabilitas
Menurut Butler dan Collins (2001), pemasaran politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan oleh partai politik, politisi, atau kontestan dalam membangun citra dan kepercayaan publik. Mereka berpendapat bahwa publik akan mencatat dan menyimpan segala aktivitas politik, wacana politik, dan kepedulian terhadap masyarakat yang dilakukan atau ditunjukkan oleh partai politik atau tokoh politik dalam benaknya.
Mereka akan mengingat catatan ini sampai hari pemilihan ketika mereka memilih. Oleh karena itu, banyak calon percaya bahwa gimmick sebagai trik pemasaran harus dilakukan secara konsisten untuk mempertahankan minat publik, memperkaya ingatan mereka, dan memperkuat persepsi publik untuk mendongkrak popularitas.
Baca Juga:Krisis Perubahan Rezim yang Diatur Amerika di PakistanUmat Islam di China Tetapkan Idul Fitri 1443 Hijriah, 3 Mei
Lantas, apakah gimmick yang dilakukan para caleg secara signifikan meningkatkan elektabilitasnya? Sejumlah lembaga pemungutan suara secara rutin merilis elektabilitas calon presiden 2024 yang potensial. Dalam satu tahun terakhir, ada tiga nama yang konsisten menduduki posisi teratas yakni Menhan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Beberapa nama lain juga bersaing ketat, yakni Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Agus Harimurti “AHY” Yudoyono (Ketua Partai Demokrat), Puan Maharani (Ketua DPR dari PDIP), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar).
Dirangkum dari Detikcom, kita bisa melihat posisi relatif para kandidat potensial dalam sejumlah survei dan jajak pendapat yang dirilis pada April 2022:
SMRC juga mengungkapkan bahwa dalam satu tahun terakhir, elektabilitas Ganjar melonjak dari level terendah 8,8% di bulan Maret. Menariknya, untuk posisi wakil presiden, Populi Center mengumumkan Sandiaga Uno berada di urutan teratas, disusul Anies, Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo.