Kue Kering Peninggalan Riwayat Kolonial Belanda, Nastar Kudapan Saat Idul Fitri

Kue Kering Peninggalan Riwayat Kolonial Belanda, Nastar Kudapan Saat Idul Fitri
Kue Nastar/Net
0 Komentar

DI Indonesia, kue kering tak lepas dari riwayat kolonial Belanda, termasuk nastar. “Dulu kue-kue yang dibuat keluarga Eropa dijadikan hantaran antara kaum priyayi. Masyarakat muslim kalangan priyayi pada masa lalu itu menerima hantaran dari orang Eropa,” kata sejarawan kuliner Universitas Padjajaran Fadly Rahman, dilansir laman Universitas Padjajaran.

Kue nastarTradisi mengirim hantaran atau bingkisan juga ada dinamika termasuk semasa kolonial. Fadly Rahman menjelaskan, dinamika itu dari makanan untuk bingkisan. Pada masa sekarang, kudapan yang dipengaruhi Eropa sudah lazim menjadi hantaran, yaitu kue nastar, kastengel, putri salju.

Aneka kue semasa kolonial itu eksis menjadi kudapan khas hari raya hingga saat ini berkat resep yang diwariskan. Pada masa sebelum kolonial, tradisi mengirimkan hantaran banyak dilakukan masyarakat pada momentum khusus, seperti ketika perayaan panen hingga hari raya keagamaan.

Baca Juga:Menu Khas Idul Fitri, Berikut Rekomendasi 5 Makanan yang Cocok Dipasangkan dengan KetupatMenu Idul Fitri, Sop Saudara Khas Makassar

Hantaran diberikan kepada tetangga sebagai ungkapan raya syukur atas limpahan pangan. Tak hanya tetangga, tradisi memberi bingkisan makanan atau bahan pangan dilakukan masyarakat agraris kepada kerajaan. Jenis makanan hantaran pada masa prakolonial, yaitu rengginang, dodol, dan wajik. Kue kering mulai berkembang semasa kolonial Belanda.

Mengutip Pineapple Tarts Singapore, kue nastar juga bertaut kebudayaan kuliner peranakan keturunan imigran Tionghoa yang datang ke Semenanjung Malaya, meliputi Hindia Belanda dan Malaysia (British Malaya) menjadi yang pertama memproduksi kue nastar.

Kue nastar juga dipengaruhi imigran Portugis yang mempunyai resep kue tar dan kue kering. Bangsa Portugis mempengaruhi budaya kuliner peranakan yang bersamaan waktu berjalan juga kue nastar.

Di Indonesia kue nastar berkaitan saat momentum Lebaran. Tapi, di berbagai negara kue nastar juga sering menjadii kudapan saat perayaan hari besar lainnya, seperti Dipawali, Imlek, Natal. Itu sebabnya, kue nastar juga dijuluki kudapan yang multiras atau beragam etnik.

Adapun kue nastar biasanya mengandung 84 kalori hampir sama seperti mengonsumsi nasi. Untuk membakar kalori sebanyak itu, maka dibutuhkan waktu sekitar 30 menit joging. (*)

0 Komentar