IDUL FITRI 2022 akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah setelah pelaksanaan sidang isbat sore ini, Minggu, 1 Mei 2022.
Sidang isbat akan diselenggarakan oleh di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama. Bagaimana dengan jadwal sidang isbat nanti? Cek infonya di sini.
Sidang isbat hari ini akan membahas penetapan Hari Raya Idul Fitri 1433 H serta awal bulan Syawal. Melansir dari laman Instagram Bimas Islam Kemenag RI (@bimasislam), jadwal sidang isbat Hari Raya Lebaran 2022 adalah:
Baca Juga:Sholat Berjamaah di Festival Ramadhan 2022 Kawasan Pier Head Liverpool, Ahmed Al-Qattani Jadi SorotanAyam Jantan Bernama ‘Pitikok’ Disidang di Prancis Selatan, Kenapa?
- Pukul 17.00 WIB: Seminar posisi hilal (terbuka untuk umum melalui Zoom/Live streaming channel Youtube Bimas Islam).
- Pukul 18.00 WIB: Sidang isbat, diawali dengan salat Magrib (tertutup untuk umum)
- Pukul 19.15 WIB: Telekonferensi pers penetapan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. (Jurnalis dapat mengikuti secara daring melalui siaran TVRI/live streaming medsos Kemenag)
https://twitter.com/Kemenag_RI/status/1520204327188832257?s=20&t=SZeLOIsx90Ro_wI_z3tHcA
Info sidang isbat 2022 berikutnya adalah link live streaming pelaksanaannya. Sidang isbat 2022 akan dilaksanakan secara hybrid, yakni offline di Auditorium Kemenag dan online lewat zoom. Kemenag juga membagikan link live streaming untuk menyaksikan proses sidang isbat 2022, yaitu:
Link live streaming Youtube Kemenag RILink live streaming Youtube Bimas Islam KemenagLink live streaming Instagram KemenagLink live streaming Twitter KemenagPosisi hilal di Indonesia secara hisab saat sidang isbat sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin.
“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” ucap Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/5/2022).
“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” tambahnya.
Berdasarkan kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.