PRESIDEN ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat mengunjungi mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono yang dirawat karena demam berdarah di RSPAD Gatot Subroto.
“Tadi pagi jam 9, Pak SBY menjenguk Pak A.M. Hendropriyono. Sebagai sahabat dan sesama perwira, Pak SBY memberikan semangat kesembuhan kepada Pak Hendropriyono,” kata Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Putra mengaku mendapat informasi tentang kunjungan SBY ke Hendropriyono dari Ossy Dermawan, sekretaris pribadi SBY. Menurutnya, SBY dan Hendropriyono memiliki persahabatan yang baik.
Baca Juga:Presiden Jokowi: Putin Akan Hadiri KTT G20 di BaliJasa Marga Terapkan Contraflow dan One Way di Tol Jakarta-Cikampek
“Hubungan dua jenderal ini memang sangat baik. Saat almarhumah Ibu Yudhoyono (istri/mantan ibu negara SBY) dirawat di Singapura, Pak Hendropriyono dan keluarganya juga sempat berkunjung,” demikian unggahannya di media sosial. media.
Sementara itu, anak ketiga Hendropriyono, Diaz Faisal Malik Hendropriyono, mengunggah foto kunjungan SBY di akun Instagram pribadinya.
“Terima kasih banyak Pak SBY atas perhatiannya,” kata Diaz dalam keterangan foto.
Tokoh terkenal lainnya yang mengunjungi Hendropriyono antara lain pengusaha Indonesia Chairul Tanjung dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman.
Gus Dur menjenguk Hendropriyono di rumah sakit pada Kamis (28 April 2022), dan mendoakan kesembuhan seniornya. Dia meminta Hendropriyono, yang memimpin BIN 2001-2004, untuk beristirahat.
Dalam kunjungannya, Gus Dur mencium kening dan tangan Hendropriyono.
Hendropriyono mengidap penyakit DBD sehingga harus dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Diaz mengatakan kondisi ayahnya mulai membaik pada Kamis.
“Alhamdulillah kondisinya membaik. Trombosit dulunya rendah di level 8 ribu, tapi sekarang, (dia) hanya perlu bed rest. Terima kasih kepada tim rumah sakit, dr Terawan, Letjen Budi, dan Mayor Jenderal Lukman atas bantuannya,” kata Diaz.
Meski kondisinya membaik pada Jumat, dokter belum mengizinkan Hendropriyono pulang. (*)