Keputusan Jokowi untuk mengambil tindakan drastis terhadap minyak sawit terjadi beberapa hari setelah lembaga survei politik menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap pemerintahannya menurun.
Menurut lembaga survei politik Charta Politica, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi telah menurun tahun ini. Pada Januari 2022, kepuasan publik terhadap pemerintah mencapai 71,7 persen. Kemudian turun menjadi 65,3 persen pada Februari dan 62,9 persen pada April 2022.
Di sisi lain, ketidakpuasan terhadap pemerintah juga cenderung meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari 2022, ketidakpuasan publik mencapai 26,2 persen, kemudian meningkat menjadi 32,7 persen pada Februari, dan naik menjadi 35,7 persen pada April.
Baca Juga:Begini Tanggapan Produsen Kelapa Sawit Global Soal Larangan Ekspor Minyak GorengSecara Virtual, Danrem 063/SGJ Saksikan Penyerahan Hasil Renovasi Rutilahu
Responden dalam survei Charta Politica menyebutkan, kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, menjadi perhatian utama mereka dalam beberapa bulan terakhir. 46,7 persen responden mengatakan kenaikan harga merupakan masalah utama yang harus diatasi oleh pemerintah. (*)