RUBEL Rusia akan diperkenalkan di wilayah Ukraina yang sekarang berada di bawah kendali militer Moskow, sebuah langkah yang melemahkan klaim sebelumnya oleh Rusia bahwa mereka tidak berusaha untuk menduduki wilayah yang direbut oleh pasukannya.
Moskow akan memperkenalkan rubel sebagai mata uang resmi di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan, kata seorang pejabat Rusia, Kamis.
“Mulai 1 Mei, kami akan pindah ke zona rubel,” kata administrator sipil dan militer Kirill Stremousov seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti.
Baca Juga:Jadi Jamu Pegulat, Ini Minuman Tradisional di Pakistan Selatan Selama RamadhanKPK: Belum Ada Bukti Keterlibatan Ganjar Pranowo dalam Korupsi e-KTP
Dia menetapkan akan ada masa tenggang empat bulan ketika mata uang Ukraina, hryvnia, juga akan digunakan. Setelah masa transisi empat bulan, hryvnia Ukraina tidak akan berlaku lagi.
“Kemudian kami akan sepenuhnya beralih ke pemukiman dalam rubel,” RIA Novosti mengutip kata Stremousov.
Pengumuman Stremousov belum dikonfirmasi oleh pejabat tinggi Rusia.
Ombudswoman hak asasi manusia Ukraina, Lyudmyla Denisova, mengutuk rencana itu sebagai “tindakan aneksasi” dan menuduh pasukan Rusia “membuat rakyat Kherson kelaparan dengan memblokir bantuan kemanusiaan” ke kota itu.
“Pengenalan rubel Rusia di wilayah Kherson adalah tindakan aneksasi dan pelanggaran berat lainnya oleh Rusia” terhadap hukum internasional, katanya.
Rusia mengatakan awal pekan ini bahwa mereka telah menguasai seluruh wilayah Kherson selatan, termasuk ibukota administratif eponymous, yang jatuh ke pasukan Rusia segera setelah invasi 24 Februari.
Kementerian pertahanan Moskow mengklaim bahwa “kehidupan damai” sedang dipulihkan ke wilayah tersebut dan wilayah lain yang telah direbut baru-baru ini, meskipun ada laporan di pers Ukraina dan di media sosial tentang protes yang sedang berlangsung terhadap pemerintahan Kherson Rusia. (*)