Hal ini juga berkesesuaian dengan ayat An Nahl 43, yang artinya, “Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”.
“Bahwa santri menjadi harapan masyarakat ketika kembali ke masyarakat untuk menjawab problematika umat. Pun pesantren menjadi sarana untuk menjadikan santri mandiri, berkarakter dan bermartabat”, Lanjutnya Kyai Uli.
“Fenomena kedangkalan keagamaan harus dijawab oleh santri dengan mewarnai masyarakat berdasarkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Usaha inilah yg terus diperjuangkan oleh Pesantren Tunas Cendekia” yang telah sejak lama di gagas oleh Mama KH. Mukhtar, Imbuhnya lagi. (*)