ANKARA menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia dan bahkan untuk pesawat sipil yang pergi ke Suriah dan membawa tentara, kata Menlu Turki Cavusoglu.
Wilayah udara Turki telah ditutup untuk pesawat militer dan sipil yang membawa pasukan dari Rusia ke Suriah setelah berkonsultasi dengan Moskow.
Pengumuman itu datang dari Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada hari Sabtu, TRT Haber melaporkan.
Baca Juga:Aliansi Jurnalis Independen Minta Wartawan Indonesia Lebih Peka Terhadap Isu Perubahan IklimMitigasi Perubahan Iklim yang Lebih Ramah, Save the Children Kampanye Climate Generation
https://twitter.com/TRTWorldNow/status/1517906386079862785?s=20&t=reZbiyXe9Yqs2eo6COSivw
“Kami menutup wilayah udara kami untuk pesawat sipil dan militer Rusia yang membawa tentara ke Suriah,” kata Cavusoglu seperti dikutip kepada wartawan di pesawat dalam perjalanan ke Uruguay.
“Kami memberi mereka izin tiga bulan yang berakhir pada April. Presiden kami telah mengomunikasikan keputusan ini kepada Presiden Putin,” tambahnya.
Tidak ada tanggapan segera atas pengumuman Turki dari Rusia.
Bersama dengan Iran, Rusia telah menjadi pendukung penting pemimpin rezim Suriah Bashar al Assad selama perang saudara di negara itu.
Ankara telah membina hubungan dekat dengan Moskow dan berusaha menengahi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Menurut Cavusoglu, pembicaraan terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina dan kedua pihak sedang bekerja menuju rancangan deklarasi bersama.
Jika kemajuan dicapai dalam negosiasi, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah sepakat bahwa pertemuan dapat diadakan di Turki, kata Cavusoglu. (*)