DIREKTUR Eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN) Igor Digantara menilai Prabowo bisa menjadi “kekuatan moderator” terbaik setelah Presiden Joko Widodo mengakhiri masa jabatan keduanya pada 2024.
Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi dan kinerja terkuat sebagai pembantu Presiden Jokowi. Bahkan, putra dari ekonom terkemuka Soemitro Djojohadikoesoemo itu selalu menduduki puncak polling sejauh ini. Selain itu, kata dia, Prabowo juga dinilai lebih dewasa, lebih tegas, dan memiliki jaringan luas di dalam dan luar negeri.
Igor mengatakan, dua kubu yang kerap bentrok karena perbedaan politik di antara mereka seharusnya bisa bersatu setelah Prabowo masuk kabinet. Namun, kenyataannya, polarisasi tetap ada.
Baca Juga:Hari Bumi: Mengapa Dunia Perlu Menunjukkan Ambisi Lingkungan yang Lebih BesarKapitalisme Merah Tiongkok, Oligarki Pancasila Indonesia
“Jika polarisasi ini terus berlanjut pasca Jokowi, tentu akan kontraproduktif dengan pencapaian visi Indonesia Emas kita,” ujarnya, Jumat (22/4). Dia percaya bahwa satu hal penting yang dibutuhkan Indonesia di masa depan adalah kohesi atau harmoni nasional. Sebuah bangsa yang bersatu di mana orang-orangnya tidak bertengkar satu sama lain.
Untuk itu, kata Igor, negara membutuhkan sosok kuat yang dapat menjembatani perbedaan dan mengurangi polarisasi setelah Jokowi lengser. “Jika publik ingin melihat program dan kebijakan positif Presiden Jokowi berlanjut dan ditingkatkan, Prabowo bisa menjadi solusi dan pilihan,” pungkasnya. (*)