Tapi, China patut berbangga karena mampu mengangkat ratusan juta rakyatnya di atas garis kemiskinan. China mulai fokus pada liberalisasi ekonomi dengan ambisi pertumbuhan tinggi beberapa tahun di belakang Indonesia. China juga memindahkan ibu kotanya. Setelah di Chongqing, Najing, lalu ke Beiping (Beijing). Tapi bukan itu yang membuat China sukses seperti yang kita lihat sekarang. Tak satu pun studi tentang transformasi ekonomi China yang menyebut pemindahan ibu kota sebagai pemicunya. Saya belum pernah menemukan penelitian seperti itu. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan dari China, saya yakin pemindahan ibu kota Indonesia bukanlah salah satu strategi. (*)