Ramzan Kadyrov, Presiden Republik Chechnya, mengatakan pasukan Rusia akan mengendalikan sepenuhnya pabrik baja Azovstal, benteng utama Ukraina yang tersisa di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, pada hari Kamis.
“Sebelum makan siang, atau setelah makan siang, Azovstal akan sepenuhnya berada di bawah kendali angkatan bersenjata Federasi Rusia,” kata Kadyrov seperti dikutip kantor berita Interfax Kamis pagi.
Mariupol telah dibombardir tanpa henti selama berminggu-minggu. Ini adalah target strategis bagi Rusia yang akan memungkinkan Moskow untuk membangun kendali atas wilayah yang menghubungkan Donbas di tenggara Ukraina untuk mencaplok Krimea.
Baca Juga:Ridwan Kamil Puncaki Klasemen Survei Pilpres Tahun 2024Elektabilitas Ridwan Kamil Jadi Cagub Masih Tinggi, Dedi Mulyadi Mengekor
Saat ini, pasukan Rusia memfokuskan serangan mereka di kota pelabuhan di pabrik baja Azovstal.
Pejabat Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia menyerang pabrik baja Azovstal dengan bom penghancur bunker, mengetahui bahwa ada ribuan tentara dan warga sipil yang berlindung di sana.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Rabu bahwa angkatan bersenjata negaranya tidak mampu membuka blokir pengepungan Rusia di Mariupol tanpa bantuan dari sekutu barat.
Zelenskyy juga mengatakan dia bersedia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selain itu, pejabat Kyiv mengatakan Ukraina siap mengadakan “putaran khusus negosiasi” dengan Rusia di Mariupol tanpa syarat apa pun. (*)