ELEKTABILITAS Ridwan Kamil dinilai masih cukup kuat apabila akan maju kembali dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar (Pilgub) Jabar 2024 mendatang.
Peneliti senior Institut Survei Indonesia (INSIS), Dian Permata menerangkan, apabila Pilgub diselenggarakan saat, masyarakat Jabar menjatuhkan pilihannya terhadap Ridwan Kamil (RK) dengan raihan 42,06 persen, disusul Dedi Mulyadi (DM) dengan 12,73 persen. Tak hanya dua tokoh kawakan tersebut, mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti pun masuk dalam pilihan masyarakat Jabar dengan raihan 4,55 persen.
Kemudian, Wali Kota Bogor, Bima Arya 2,05 persen; Dede Yusuf 1,14 persen; Ketum PAN Jabar, Dessy Ratnasari 0,91 persen; Wagub Jabar, Uu Rhuzhanul Ulum 0,68 persen, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany 0,68 persen, dan politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron dengan 0,45 persen, dan sisanya 34,78 persen belum menjatuhkan pilihannya.
Baca Juga:Pemain Rusia Dilarang Bertanding di WimbledonPengadilan London Ekstradisi Pendiri WikiLeaks Assange ke Amerika Serikat
“Tapi elektabilitas tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu menuju tahun 2024 mendatang,” kata Dian dalam Diskusi Bulanan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kantor Mangle.id, Jalan Maskumambang 39, Kota Bandung, Rabu (20/4).
Ia memprediksi, perubahan elektabilitas terhadap Ridwan Kamil menuju Pilgub 2024 cukup signifikan, dari awalnya 42,06 persen menjadi 12,27 persen. Sedangkan, perubahan elektabilitas terhadap Dedi Mulyadi menjadi 4,09 persen atau selisih 8,64 persen dari sebelumnya.
“Persentase tersebut dikarenakan adanya perubahan dari swing voters atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan sesuai dengan ide atau gagasan tertentu,” lanjutnya.
Di samping itu, lanjut Dian, RK dapat menggandeng DM, Susi Pudjiastuti, atau Dede Yusuf untuk dijadikanalternatif pilihan pasangan dalam kontestasi Pilgub Jabar.
“Jika nanti Ridwan Kamil berpasangan dengan Dedi Mulyadi, sebanyak 53,18 responden akan memilihnya. Tapi kalau Ridwan Kamil berpasangan dengan Uu Rhuzhanul Ulum, hanya mendapatkan 21,14 persen,” lanjutnya.
Sementara itu, sebanyak 46.14 persen responden menginginkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jabar harus berasal dari Jabar juga.
Sebagaimana diketahui, survei INSIS dilakukan terhadap 440 responden dengan wawancara tatap muka. Adapun metode yang digunakan yakni multistage random sampling di 27 daerah di Jabar dengan margin of error 4,47 persen. Survei tersebut dilakukan dalam kurun 24 sampai 29 Maret 2022. (*)