BEBERAPA hari lalu, 16 April 2022, warga Korea Utara berbaris dalam tampilan koreografi kesetiaan kepada keluarga Kim yang berkuasa selama parade sipil besar-besaran merayakan ulang tahun pendiri negara yang dihadiri oleh cucunya dan pemimpin saat ini, Kim Jong-un .
Gambar-gambar media pemerintah menunjukkan Kim melambai dari balkon yang menghadap ke alun-alun luas di Pyongyang yang dinamai sesuai nama kakeknya, Kim Il-sung, ketika barisan besar orang membawa bunga plastik merah menayala dan kendaraan yang dihiasi dengan jargon-jargon politik berbaris di bawah.
Ri Il-hwan, anggota politbiro partai Buruh yang berkuasa, berpidato menyerukan kesetiaan, mengatakan bahwa Korea Utara akan “selalu muncul sebagai pemenang” di bawah bimbingan Kim. Tampaknya Kim tidak menyampaikan pidato selama acara Jumat dan media pemerintah tidak menyebutkan komentar apa pun terhadap Amerika Serikat atau Korea Selatan.
Baca Juga:Rusia Incar ‘Bentuk Perang Baru’Pemegang Saham Tesla Minta Hakim Bungkam Elon Musk Terkait Kasus Penipuan
Ulang tahun Kim Il-sung merupakan hari libur nasional paling penting di Korea Utara, di mana keluarga Kim telah memimpin di bawah kultus kepribadian yang kokoh sejak negara itu didirikan pada tahun 1948. Perayaan minggu ini yang menandai peringatan 110 tahun kelahirannya datang saat cucunya menghidupkan kembali kemampuan nuklirnya. dengan AS dan tetangganya.
Warga Korea Utara berbaris di pusat Pyongyang untuk merayakan ulang tahun ke-110 Kim Il-sung. Foto: KCNA/EPA
Di Indonesia, 20 April, 57 tahun yang lalu, yang jarang diketahui publik, Kim-Il Sung beserta rombongan mengakhiri lawatannya selama 10 hari di Indonesia, sebagai bentuk keakraban hubungan Jakarta-Pyongyang. Satu tahun sebelumnya, Bung Karno telah mengunjungi Korea utara.
Di Indonesia, Bung Karno menyambut sahabatnya ini, tak pernah ala kadarnya. Bung Karno mempersiapkan segalanya. Bahkan, Kim Il Sung diberikan kado bunga anggrek yang menawan, Kimilsungia.
Perihal jalinan kasih antar pemimpin dunia, Bung Karno jagonya. Ia cakap membangun empati emosional. Ia dapat akrab dengan siapa saja. Salah satunya, Kim-Il Sung.
Berkat kecakapannya itu, Indonesia dan Korea Utara memiliki fase hubungan paling mesra dalam perjalanan hubungan diplomatis kedua negara itu. Terhitung sejak Bung Karno mengunjungi Korea Utara 1965. Bung Karno disambut meriah di Ibu Kota Pyongyang. Bahkan diberikan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang ilmu politik dari Universitas Pyongyang, 3 November 1964.