MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengakui dampak disrupsi digital akan menghadirkan tantangan besar tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga dunia.
Dia mengatakan salah satu dampak yang paling nyata adalah hilangnya sejumlah pekerjaan di beberapa sektor, termasuk di bidang perbankan yang paling terkena dampaknya adalah teller bank dan back office.
Meski menghilangkan beberapa pekerjaan, Sri Mulyani mengatakan disrupsi dan transformasi digital juga menciptakan potensi ekonomi baru.
Baca Juga:Kritik PeduliLindungi Minta Ketua DPR Percepat RUU PDPKPU: Jadwal Pilkada 2024 selesai Mei setelah Lebaran
“Transformasi digital telah melahirkan ekonomi baru. Teller dan back office bank bisa saja hilang, tapi layanan baru yang dibutuhkan masyarakat juga akan bermunculan,” jelas Sri Mulyani, Senin (18/4).
Banyak pengamat dan ekonom sejak lama meramalkan bahwa teller akan digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan. Berdasarkan laporan keuangan dari bank-bank besar, pengurangan tenaga kerja, meskipun secara bertahap, telah berlangsung terutama dalam lima tahun terakhir.
Tahun lalu, Presiden Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) Royke Tumilaar mengatakan peran teller bank telah berkurang karena semakin banyak pelanggannya beralih ke transaksi digital. (*)