CHINA National Space Administration (CNSA) berhasil unjuk gigi kepada Amerika Serikat, dengan pulangnya tiga astronot. Hal ini membuktikan kemampuan China melakukan misi luar angkasa jangka panjang selama enam bulan di Tianhe, stasiun luar angkasa China yang sedang di bangun.
Tiga astronot China mendarat di China utara pada Sabtu setelah 183 hari berada di luar angkasa, kata penyiar CCTV, mengakhiri misi luar angkasa berawak terpanjang di negara itu hingga saat ini.
Dua pria dan satu wanita – Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan Wang Yaping – mendarat dengan selamat di sebuah kapsul kecil sesaat sebelum pukul 10 pagi waktu Beijing (02:00 GMT) setelah menuntaskan 183 hari di modul inti Tianhe dari stasiun ruang angkasa Tiangong China.
“Kapsul re-entry Shenzhou 13 sukses mendarat,” kata penyiar CCTV.
Baca Juga:Banjir Telan 443 Korban Jiwa, Puluhan Lainnya Masih Hilang, Sejarah Terburuk Afrika SelatanJurnalis Temukan Ranjau yang Dilarang Internasional Digunakan Ukraina
Dicegah Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), China telah membutuhkan waktu hingga 10 tahun terakhir inovasi teknologi dalam membangun Tiangong, satu-satunya stasiun luar angkasa selain ISS.
Astronot China (kiri ke kanan) Wang Yaping, Zhai Zhigang dan Ye Guangfu di dalam kapsul kembali pesawat ruang angkasa Shenzhou-13 sebelum mendarat di Mongolia Dalam China [CCTV]
Negeri Tirai Bambu ini bertujuan untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030, menyaingi Amerika Serikat dan Rusia. Ia telah menurunkan rover di Mars dan mengirim probe ke Bulan, dan Badan Antariksa Nasional Tiongkok menegaskan akan meluncurkan misi bulan berawak pada tahun 2029.
Tampak dalam layar dari CCTV memperlihatkan kapsul mendarat di awan debu, dengan kru darat yang menjauhi lokasi pendaratan bersicepat dengan helikopter untuk mencapainya.
Ada tepuk tangan saat para astronot masing-masing bergiliran melaporkan bahwa mereka “merasa baik”.
Shenzhou-13 merupakan misi kedua dari empat awak Tiangong, yang berarti “istana surgawi”.
Wang adalah wanita Tiongkok pertama yang berjalan di luar angkasa November lalu, saat dia dan rekannya Zhai memasang peralatan stasiun luar angkasa selama enam jam.
Baca Juga:Bekas Desa Nelayan di China Punya Banyak Miliarder daripada New YorkMantan Diplomat Prancis: Serangan Ukraina ‘Tidak Lebih Memalukan’ daripada Menginvasi Irak
Komandan misi Zhai, 55, adalah mantan pilot pesawat tempur yang melakukan perjalanan luar angkasa pertama Tiongkok tahun 2008, sementara Ye adalah pilot Tentara Pembebasan Rakyat. (*)