DIREKTUR Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara merilis survei terbaru tersebut tentang peluang calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Survei tersebut antara lain mengukur elektabilitas masing-masing kandidat dengan melakukan perbandingan head-to-head nama mereka, untuk melihat bagaimana perasaan responden terhadap masing-masing kandidat.
Survei SPIN dilakukan pada 28 Maret-7 April 2022, dengan total 1.230 responden, berusia minimal 17 tahun, di 34 provinsi. Metode yang digunakan adalah multi stage random survey, dihitung dengan tingkat reliabilitas 95% dan margin of error ± 2,8%.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerakan Indonesia Raya ), Prabowo Subianto hampir dipastikan akan memenangkan Pilpres jika hanya menghadapi satu pasangan lawan dalam kontestasi tersebut. Dia juga berada dalam posisi yang menguntungkan jika dia bertarung dengan 6 calon presiden lainnya, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (“AHY”), Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga:Satu Sabuk Satu Jalan China, Dari Fisik ke DigitalTerungkap Dugaan Pelanggaran HAM Pasukan Khusus Australia di Timor Timur
Dalam konfrontasi langsung dengan Ganjar Pranowo, publik mengunggulkan Prabowo Subianto dengan 52,8% suara. Hanya 38,5% yang akan memilih Ganjar, dengan 8,7% pemilih yang belum memutuskan.
Jika berhadapan dengan Anies Baswedan, Prabowo Subianto tetap unggul dengan perolehan suara 53,4%, sedangkan Anies hanya meraih 38,1% suara, dengan 8,5% pemilih belum memutuskan.
Prabowo mempertahankan keunggulan ini melawan AHY di 58,9%, sementara AHY hanya akan menerima sekitar 27,7% suara, dengan 13,4% ragu-ragu.
Prabowo mempertahankan keunggulan yang lebih besar melawan kandidat yang tersisa, dengan kemenangan besar melawan Erick Thohir di 60,3%, dengan Erick hanya memenangkan 24,3% suara dan 8,7% pemilih yang masih ragu-ragu. Dia bahkan lebih baik dengan margin yang lebih besar melawan Airlangga (65% vs 20,9%, dengan 14,1% bimbang), serta Muhaimin (68,2% vs 14,7%, dengan 17,1% bimbang).
“Tidak ada calon presiden lain yang bisa menang melawan Prabowo. Bahkan saat menghadapi Ganjar, Anies atau AHY, dia mempertahankan tingkat elektabilitas di atas 50%,” pungkas Igor dalam rilis survei agensinya, Rabu, 13/4/2022. Sedangkan untuk Erick, Airlangga, dan Muhaimin, elektabilitas Prabowo malah naik lebih dari 60%.”
Bagaimana jika Prabowo Subianto dikeluarkan dari persamaan? Elektabilitas head-to-head Ganjar, Anies, dan AHY naik, namun hanya sedikit dan tidak bisa mencapai, apalagi melebihi, elektabilitas Prabowo. “Pola umum kedua adalah peningkatan undecided pemilih ketika nama Prabowo dikeluarkan dari persamaan. Ganjar akan berjuang mati-matian melawan Anies, tetapi tidak ada kandidat lain yang bisa mencapai angka 50%, ”katanya. (*)