Sedangkan untuk produksi ASI selama puasa, “Produksi ASI saat ibu menyusui berpuasa tidak akan terpengaruh, selama bayi masih bisa mendapatkan ASI saat menghisap puting susu saat menyusui. Tubuh ibu sendiri juga akan menyesuaikan selama berpuasa dengan memanfaatkan cadangan lemak tubuh. Zat gizi mikro yang terkandung dalam ASI (potasium, magnesium, zinc) mungkin sedikit berubah selama puasa, namun tidak signifikan karena akan mengoreksi dirinya sendiri ketika ibu makan lagi (saat berbuka dan sahur ),” dr. kata Melisa.
Bayi umumnya masih memiliki nutrisi yang cukup saat disusui, dr. Melisa melanjutkan. “Ibu menyusui dapat melanjutkan puasa jika bayi tetap aktif secara normal dan tidak lesu, tidak ada kesulitan buang air kecil dan urin tidak berwarna gelap. Namun, ulangi, ibu juga harus mewaspadai tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing, pingsan, mata berbinar, atau lagi-lagi kesulitan buang air kecil dan/atau urine berwarna gelap. Jika ini terjadi, ibu harus segera berbuka dan banyak mengonsumsi cairan dan elektrolit.” (*)